.Bismillah

.Bismillah

Senin, 31 Desember 2012

Tabligh Akbar Majelis Rasulullah SAW Bersama Al-Musnid Al-Habib Umar bin Hafidz


MONAS, 3 DESEMBER 2012

Tausyiah Oleh  Al-Musnid Al-Habib Umar bin Hafidz,
Terjemah Oleh Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa dan  Al Habib Ja'far Bin Muhammad Bagir Attos

KUMPULAN HADITS RASUL SAW



Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
”Sesungguhnya di antara kebaikan Islam seseorang adalah dia meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat” (HR. Tirmidzi)

---------------------------------------------

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia mengucapkan sesuatu yang baik atau diam.” (HR. Bukhari)

---------------------------------------------

Dari Utsman r.a, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar Al-Quran dan mengajarkannya.” [Hadis 1452] Sahih Abu Daud

---------------------------------------------

Dari Abu Dzar, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.” (HR. Muslim no. 720)

---------------------------------------------

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
"Siapa yang mendzalimi kehormatan atau harta saudaranya maka hendaklah dihari ini ia minta saudaranya merelakan hal tersebut, sebelum datang suatu hari yang tidak ada dinar dan dirham jika ia mempunyai amalan shaleh diambilah amalan tersebut seukuran kedzalimannya, dan jika tidak mempunyai kebaikan diambilah dosa2 orang yang didzalimi lalu dipikulkan kepadanya." (HR. Bukhari)

---------------------------------------------

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
"Aku dan pengasuh anak yatim (kelak) di surga seperti dua jari ini. " Rasulullah menunjuk jari telunjuk dan jari tengah dan merapatkan keduanya. (HR. Bukhari).

---------------------------------------------

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

"Sesungguhnya ALLAH Yang Maha Tinggi menitahkan(menjadikan) pada diri kaum wanita sifat cemburu, dan jihad pada kaum laki laki. Oleh karena itu barang siapa yang sabar terhadap perilaku kaum wanita dengan penuh keimanan dan untuk mencari ridho ALLAH, maka ia (suami) akan mendapatkan pahala sebagaimana orang yang mati syahid" [HR Thabrani]

---------------------------------------------

Dalam sebuah riwayat Aisyah r.a bercerita, Pada suatu malam Rasulullah saw mendatangiku dan berkata, “Biarkanlah aku menyembah Rabbku.” Maka beliau bangkit berwudhu dan shalat. Beliau menangis sampai air matanya mengalir di dadanya, kemudian rukuk dan menangis, kemudian sujud dan menangis, kemudian mengangkat mukanya dan menangis. Dan beliau tetap dalam kondisi seperti itu sampai Bilal mengumandangkan adzan Shalat. Aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang membuat Engkau menangis padahal Allah sudah mengampuni dosa yang lalu dan yang akan datang?” Rasulullah saw lantas berkata, “Tidak bolehkah aku menjadi hamba Allah yang bersyukur?

---------------------------------------------

Pada suatu hari.,ketika Sayyidatuna Aisyah menjahit baju setelah sahur. Tiba2 jarumnya terjatuh.secara kebetulan lampu tidak dipasang. Lalu Rasulullah Sallahu'alahi Wassalam. masuk dlm kegelapan.Tetapi wajah Beliau (Rasulullah Sallahu'alaihi Wassalm). bercahaya.hal itu menyebabkan Aisyah bisa melihat jarumnya yg terjatuh. Kata Sayyidatuna Aisyah: "Yaa Rasulallah.,alangkah bercahayanya wajahmu.., Siapa gerangan yg tidak akan melihat wajahmu pada hari kiamat..?" Rasulullah Sallahu'alaihi Wasallam. menjawab: "Hanya orang bakhil (pelit) yg tidak akan melihat wajahku di hari kiamat." Berkata Aisyah: "Siapa orang bakhil itu Yaa Rasulullah..?" Rasulullah Sallahu'alaihi Wassalam. menjawab: "Orang bakhil (pelit) itu ialah orang yg 'Tidak Mengucap Shalawat ke Atasku' apabila mendengar namaku di sebut." Rasulullah SAW. bersabda: "Orang yg bakhil adalah orang yg apabila aku disebut.,dia tidak membaca shalawat kepadaku." (HR.At Tirmidzi)

---------------------------------------------

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
"Barangsiapa yg membaca shalawat kepadaku sekali.,Maka ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala akan memberikan balasan shalawat kepadanya 10x." (HR.Muslim)

---------------------------------------------

Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
"Bacalah shalawat kepadaku.,Sesungguhnya bacaan shalawatmu akan sampai kepadaku." (HR.Shahih Abu Daud & Ahmad)

Minggu, 30 Desember 2012

Kewajiban Bermadzhab



Oleh Al Habib Munzir Al Musawa

Memang tidak ada perintah wajib bermadzhab secara shariih, namun bermadzhab wajib hukumnya, karena kaidah syariah adalah Maa Yatimmul waajib illa bihi fahuwa wajib, yaitu apa apa yg mesti ada sebagai perantara untuk mencapai hal yg wajib, menjadi wajib hukumnya.


misalnya kita membeli air, apa hukumnya?, tentunya mubah saja, namun bila kita akan shalat fardhu tapi air tidak ada, dan yg ada hanyalah air yg harus beli, dan kita punya uang, maka apa hukumnya membeli air?, dari mubah berubah menjadi wajib tentunya. karena perlu untuk shalat yg wajib.

demikian pula dalam syariah ini, tak wajib mengikuti madzhab, namun karena kita tak mengetahui samudra syariah seluruh madzhab, dan kita hidup 14 abad setelah wafatnya Rasul saw, maka kita tak mengenal hukum ibadah kecuali menelusuri fatwa yg ada di imam imam muhaddits terdahulu, maka bermadzhab menjadi wajib,

karena kita tak bisa beribadah hal hal yg fardhu / wajib kecuali dengan mengikuti salah satu madzhab itu, maka bermadzhab menjadi wajib hukumnya.

Sebagaimana suatu contoh kejadian ketika zeyd dan amir sedang berwudhu, lalu keduanya kepasar, dan masing masing membeli sesuatu di pasar seraya keduanya menyentuh wanita, lalu keduanya akan shalat, maka zeyd berwudhu dan amir tak berwudhu, ketika zeyd bertanya pada amir, mengapa kau tak berwudhu?, bukankah kau bersentuhan dengan wanita?, maka amir berkata, aku bermadzhabkan maliki, maka zeyd berkata, maka wudhu mu itu tak sah dalam madzhab malik dan tak sah pula dalam madzhab syafii, karena madzhab maliki mengajarkun wudhu harus menggosok anggota wudhu, tak cukup hanya mengusap, namun kau tadi berwudhu dengan madzhab syafii dan lalu dalam masalah bersentuhan kau ingin mengambil madzhab maliki, maka bersuci mu kini tak sah secara maliki dan telah batal pula dalam madzhab syafii.

Demikian contoh kecil dari kesalahan orang yg mengatakan bermadzhab tidak wajib, lalu siapa yg akan bertanggung jawab atas wudhunya?, ia butuh sanad (untaian riwayat kuat kepada salah satu imam madzhab) yg ia pegang bahwa ia berpegangan pada sunnah nabi saw dalam wudhunya, sanadnya berpadu pada Imam Syafii atau pada Imam Malik?, atau pada lainnya?, atau ia tak berpegang pada salah satunya, maka ia akan kacau dalam ibadah sebagaimana contoh diatas..

dan berpindah pindah madzhab tentunya boleh boleh saja bila sesuai situasinya, ia pindah ke wilayah malikiyyun (orang orang yg bermadzhab maliki) maka tak sepantasnya ia berkeras kepala dg madzhab syafii nya,

demikian pula bila ia berada di Indonesia, wilayah madzhab syafi’iyyun, tak sepantasnya ia berkeras kepala mencari madzhab lain.

Sumber : 
http://www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_simpleboard&Itemid=34&func=view&id=27299&catid=8

Senin, 08 Oktober 2012

(HIKMAH ) DIALOG DENGAN TANAH


Suatu hari Umar bin Abdul Aziz mengantarkan jenazah keluarganya ke kubur. Ketika para pengiring lainnya telah pulang, Umar dan salah seorang shahabatnya masih tetap berada di sisi kuburan. Sahabatnya bertanya, "Wahai Amirul Mukminin, jenazah yang kau antarkan itu telah meninggalkanmu, tidakkah engkau juga ingin meninggalkannya?" Umar menjawab, "Ya, aku juga ingin meninggalkannya, hanya saja kuburan yang ada di belakangku seakan-akan memanggilku dan berkata, Wahai Umar, tidakkah engkau ingin bertanya kepadaku tentang apa yang telah kuperbuat terhadap orang yang engkau cintai ini?"

"Ya"

"Aku telah mengoyak-ngoyak kain kafannya, mencabik-cabik badannya, menghisap darahnya dan mengunyah dagingnya."

"Tidakkah engkau ingin bertanya tentang apa yang telah ku perbuat terhadap anggota tubuhnya?"

"YA"

"Aku telah mencabut satu persatu kedua telapak tangan dari tulang hastanya, kedua tulang hastanya dari tulang lengan atasnya dan kedua lengan atasnya dari tulang pundaknya. Aku juga telah mencabut kedua tulang pangkal paha dari kedua pahanya, kedua pahanya dari ruasnya, kedua ruasnya dari tulang betisnya dan kedua betisnya dari kedua telapak kakinya."

Sejenak kemudian, Umar menangis dan berkata, ""Bukankah dunia itu fana. Orang yang mulia akan menjadi hina, yang kaya akan menjadi miskin papa, yang muda akan berangsur tua dan yg hidup juga akan mati juga?"


SUMBER : FB Yusuf Mansur Network

Wahai Dunia


Wahai Dunia, Wahai dambaan disetiap zaman, telah  berjuang memperebutkanmu sedemikian banyak pembesar dan Raja Raja, mereka menikmati keberhasilan dengan kegembiraan. Dan telah berjatuhan sedemikian banyak para fakir miskin yang menetes air liurnya melihat kenikmatan para raja dunia. Telah datang pula golongan hamba yang shalih yang tak mau memperebutkanmu, mereka melupakanmu dan mencari ridho Allah.

Wahai Dunia, tidaklah para raja, atau fakir miskin, atau bahkan orang-orang shalih itu meninggalkanmu kecuali  kau  bekali  1  X  2  meter  saja  dari  milikmu  untuk  lubang kuburnya, hanya itulah yang kau berikan pada mereka, itulah kebaikanmu pada para pecintamu atau mereka yang meninggalkanmu, sama saja, padahal para pecintamu melupakan segala-galanya hanya untuk mendapatkanmu, namun tak satupun dari mereka meninggalkanmu, selain hanya mendapatkan kuburnya saja, maka para pecintamu  meninggalkan  harta  untuk  menjadi  bahan  perebutan  dan  percekcokan antara ahli warisnya kelak, dan ia meninggalkanmu dibebani dosa, dan para hamba Shalih mendapat tumpukan pahala.

Firman Allah: "Dan Kehidupan Dunia hanyalah panggung sandiwara dan fatamorgana belaka"

Oh Saudara.., sadarlah.. aku dan engkau hanyalah satu sel dari 1 Milyar sel yang terkumpul dalam beberapa tetes cairan kental yang mengalir dari dahsyatnya birahi manusia sebelumku dan sebelummu. 1 Milyar sel itu bertebaran di vagina, berjuang mencapai kehidupan alam rahim, maka 1 Milyar sel itu gagal kesemuanya, mereka semua mati dan  terbuang, hanya satu  sel yang berhasil selamat ke  alam  rahim, ITULAH AKU DAN ENGKAU, satu-satunya yang berhasil selamat dari 1 Milyar saudaraku dan saudaramu yang musnah..

Aku dan engkaupun hidup bertebaran memenuhi bumi, lalu mati dan dibenamkan dikubur, kubur kita yang harus dalam, agar bau busuk yang dahsyat kelak, tak terbaui dan mengganggu manusia lain yang masih belum jadi bangkai seperti kita, aku dan engkau akan sendiri, tak ada teman terdekat sekalipun yang mau menemani di kubur kita, tak satupun dari mereka mau perduli terhadap hewan tanah yang menggerogoti kita, lalu hewan tanah akan menggerogoti tubuh ini sedikit demi sedikit, berkeliaran di paru-paru kita, dan mungkin menjadikan otak kepala ini sebagai tempat bertelur. Lalu kita akan habis menjadi tulang, lalu habis lebur menjadi tanah.., musnah.., tak lagi terlihat bentuk ini, tak lagi ada suara ini, wujud ini, semua habislah sudah begitu saja.

Wahai aku dan kalian, ingatlah bahwa maut membayangiku dan kalian lebih dekat dari bayangan kita sendiri, dan ingatlah bahwa satu nafas kita adalah selangkah menuju ajal.


oleh : Al Habib Munzir Al Musawa

Jumat, 07 September 2012

INILAH 12 GOLONGAN YANG DI DO'AKAN MALAIKAT


1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
"Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdo'a: "Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci." (H.R. Imam Ibnu Hibban dari Abdullah bin Umar)

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
"Tidaklah salah seorang di antara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendo'akannya: "Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia." (H.R. Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Muslim 469)

3. Orang-orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan." (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib)

4. Orang-orang yang menyambung shaf pada shalat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf-shaf." (Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al-Hakim meriwayatkan dari Aisyah)

5. Para malaikat mengucapkan 'aamiin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
"Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu." (H.R. Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
"Para malaikat akan selalu bershalawat (berdoa) kepada salah satu di antara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat di mana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, "Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia." (H.R. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad 8106)

7. Orang-orang yang melakukan shalat Shubuh dan 'Ashar secara berjama'ah.
"Para malaikat berkumpul pada saat shalat Shubuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga Shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'Ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'Ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka: "Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?", mereka menjawab: "Kami datang, sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka, sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat." (H.R. Imam Ahmad dari Abu Hurairah, Al Musnad 9140)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
"Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin' dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan." (H.R. Imam Muslim dari Ummud Darda', Shahih Muslim 2733)

9. Orang-orang yang berinfak.
"Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu di antara keduanya berkata: "Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak." Dan lainnya berkata: "Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit." (H.R. Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah, Shahih Bukhari 1442 dan Shahih Muslim 1010)

10. Orang yang sedang makan sahur.
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdo'a) kepada orang-orang yang sedang makan sahur. Insya Allah termasuk di saat sahur untuk puasa sunnah." (H.R. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, dari Abdullah bin Umar)

11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
"Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya, kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh." (H.R. Imam Ahmad dari 'Ali bin Abi Thalib, Al Musnad 754)

12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
"Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah di antara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain." (H.R. Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily).

WANITA ZIARAH KE MAKAM


Wanita diperbolehkan ziarah kubur, demikian diriwayatkan oleh Tsabit al-Bunani dari Anas bin Malik di dalam shahih Bukhari bahwa Rasul saw melewati wanita yang sedang ziarah kubur dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam tak melarang dan mengharamkannya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kuburan (dalam riwayat lain menangisi anaknya yang meninggal) Maka beliau berkata kepada wanita itu : “Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah.” Maka wanita itu berkata : “Engkau tidak merasakan apa yang kurasakan, karena engkau tidak mengalami musibah seperti musibahku”. Anas berkata, “Wanita itu tidak mengetahui bahwa yang menegurnya adalah Nabi”. Lalu dikatakan kepadanya. “Yang menegurmu adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam”. Maka seperti kematian mengambilnya (wanita itu terkejut), segera ia mendatangi rumah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ia tidak mendapatkan penjaga pintu di sisinya. Wanita itu berkata : “Wahai Rasulullah tadi aku tidak mengenalimu”. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya sabar itu adalah pada pukulan pertama ” (Shahih Bukhari)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Dulu aku pernah melarang kamu berziarah kubur, sekarang berziarahlah kamu. Kerana ziarah kubur akan mengingatkan kepada akhirat. Dan hendaklah berziarah itu menambah kebaikan buat kamu. Maka barangsiapa yang ingin berziarah silakan berziarah dan janganlah kamu mengatakan perkataan yang bathil (hujran).” (HR. Muslim, Abu Dawud, Al Baihaqi, An Nasa’i, dan Ahmad)
Imam Nawawi rahimahullah berkata dalam Al Majmu’ 5/310 : “Hujran artinya ucapan yang bathil”.
Dari ‘Abdullah bin Abi Mulaikah ia berkata : Sesungguhnya ‘Aisyah pulang dari perkuburan pada suatu hari. Maka aku bertanya kepadanya : “Wahai Ummul Mukminin, dari manakah engkau?” Ia menjawab : “Dari kuburan ‘Abdurrahman bin Abi Bakar.” Maka aku katakan kepadanya : “Bukankah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam melarang ziarah kubur (bagi wanita) ?” Ia menjawab : “Benar, tetapi kemudian beliau menyuruh berziarah ke kubur.” (HR. Hakim, Al Baihaqi, Ibnu ‘Abdil Barr, Ibnu Majah, dan Ibnu Abi Dunya.)

Rabu, 05 September 2012

Syariah, Haqiqah, Ma'rifat, Thariqah


Oleh : Al Habib Munzir Al Musawa


SYARIAH
Syariah adalah ajaran Hukum hukum Allah berupa perintah dan larangan yg dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
Syariah adalah aturan ibadah, cara shalat, cara puasa, cara wudhu, dlsb dari hukum hukum ibadah antara hamba dengan pencipta, dan antara hamba dg hamba lainnya.




HAQIQAH
Haqiqah adalah ilmu keyakinan yg mendalami Allah swt, ia adalah derajat Al Ihsan, sebagaimana sabda nabi saw : Al ihsan adalah kau beribadah pada Allah seakan kau melihat Nya, jika kau tak bisa melihat Nya maka sungguh Dia melihatmu.
Itulah ringkasan ilmu haqiqah, bagi mereka Allah swt Maha Terlihat dan Terasa, lebih dari semua makhluk...

Bagi mereka semua yg mereka lihat, dengar, dan rasakan, tak sekuat keberadaan Allah swt, seakan semua yg ada ini adalah tiada dan fana, Justru yg ada hanya Allah swt, mereka melihat keluhuran Allah swt dimanapun dan kapanpun, mereka didholimi mereka ingat Allah, mereka melihat sesuatu langsung lintasan pemikirannya pada Allah, mereka sudah tidak perduli pada makhluk, mereka hanya perduli pada Allah swt, mereka tidak perduli perasaan makhluk, mereka tidak perduli cinta dan benci makhluk, hanya Allah.. hanya Allah..

lalu mereka perduli pada makhluk karena Allah swt, bukan karena makhluk, mereka takut mengecewakan perasaan makhluk karena mereka takut dg itu bisa mengecewakan perasaan Allah swt, 
Maka cinta mereka suci, kelembutan mereka hakikiy, kasih sayang mereka teruji, mereka tidak terpengaruh dg pujian dan cacian, itulah haqiqah.




MA'RIFAT
Makrifat : suatu pemahaman / pengetahuan tentang Allah swt.
Semakin luas pemahaman seseorang tentang Allah swt maka diakatakan : semakin luas ilmu makrifatnya, ahli makrifat adalah orang yg luas pemahamannya tentang Allah swt, dan gelar utk orang yg sangat dekat dg Allah.

Saudaraku, seorang ahli syariah (ahli hukum islam) yg tidak mempunyai ilmu makrifat (mengenal kedekatan dg Allah) maka ia mestilah orang fasiq, ia akan menggunakan ilmunya untuk bermaksiat, menjual ayat, berkhianat dg hukum syariat itu sendiri.
demikian pula tidak bisa memperdalam makrifat bila ia tidak mengamalkan syariah, ini adalah kejahilan pula.

sebagaimana Rasul saw Imam tertinggi dalam ketakwaan dan beliau masih mengamalkan syariat ini bahkan beliau saw lah yg paling gigih mengamalkannya, maka semakin tinggi derajat seseorang akan semakin gigih pengamalannya dalam syariah.




THARIQAH
Tarekat / Thariqah adalah metode mencapai haqiqah.
Tarekat / Thariqah adalah suatu cara / metode untuk mencapai kekhusyuan dalam dzikir dan mencapai keridhoan Allah SWT.

Tidak wajib seseorang mengikuti suatu Thariqah, syariah yg wajib baginya untuk dipelajari dan dijalankan semampunya, lalu ia mendekatkan diri kepada Allah tanpa harus ber Thariqah, namun dg Thariqah maka mendekatkan diri pada Allah lebih mudah.


Thariqah banyak, ada yg sesat ada yg sejalan dg syariah,


Thariqah yg saya (Habib Munzir Al Musawa) amalkan dan guru saya jalankan dan terbanyak dipakai para ulama di dunia adalah Thariqah Alawiyyah, karena Thariqah ini memadukan syariah dan haqiqah, sebagaimaa kebangkitan Rasul saw beliau mengajarkan syariah dan haqiqah, diantara ajaran Thariqah alawiyyah adalah Ratib haddad, ratib alattas, wirdullatif, yg kesemuanya hanyalah kumpulan dzikir dari hadits Nabi saw, berbeda dengan sebagian thariqah lainnya yg lebih mementingkan haqiqah daripada syariah.


Thariqah Sammaniyah merupakan Thariqah yg diakui oleh para ulama ahlussunnah waljamaah, dan thariqah tersebut tidak bertentangan dg syariah
Umumnya tarekat hanya mengajarkan bimbingan menuju haqiqah saja, namun Thariqah alawiyyah ia memadukan syariah dan haqiqah, mereka memperdalam kedekatan pada Allah SWT dg jiwa dan raga, dg hukum ibadah yg benar secara fardhu dan sunnah, dan dengan jiwa yg suci luhur, tanpa merendahkan orang jahil. Mereka memperdalam fiqih, hadits, tafsir, dll dan memperdalam bimbingan ruhani pula, demikianlah thariqah alawiyah, dan demikianlah bimbingan Rasul SAW.


wallahu a'lam


TASAWWUF


Tasawwuf berawal dari kalimat shafa, tasyawwafa, tashawwuf, yaitu suci, kesucian, tuntunan kesucian.

Tasawwuf adalah tuntunan mencapai keridhoan Allah swt dg kesucian hati, Rasul saw adalah Imam semua ahli tasawwuf, dan setiap muslim harus mempunyai pengetahuan tasawwuf, jika tidak maka dipastikan ia tak akan sampai pada keridhoan Allah.

fiqih adalah ilmu yg mengajarkan cara cara ibadah, hukum hukumnya dan pembahasannya, namun ibadah akan percuma jika tidak didasari niat yg baik, dan niat baik adalah bagian dari tasawwuf.

misalnya seseorang shalat melakukan dg rukun yg benar, syarat yg benar, namun ia shalat bukan karena Allah, hatinya ragu bahwa Allah itu ada, maka apa gunanya shalatnya dan ibadahnya?

tasawwuf adalah ilmu yg menuntun kesucian hati dan iman, 

setinggi apapun ilmu seseorang dalam syariah ia akan menjadi fasiq jika tak memiliki kesucian hati dan iman.

Iman adalah tasawwuf, sebagaimanba rukun Iman, percaya pada Allah, percaya pada kitab kitab Allah, percaya pada Rasul Rasul Allah, percaya pada malaikat malaikat Allah, percaya pada Qadha dan Qadar adalah dari Allah, percaya pada hari kiamat.

semua rukun iman itu tidak terlihat, hanya kitab Alqur'an yg jelas diketahui, sisanya kitab kitab Allah lainnya kita tak pernah melihatnya, kita tidak melihat Allah, kita tidak melihat malaikat, kita tak bertemu semua para nabi, kita tak melihat sorga dan neraka, kita tak melihat hari kiamat,

itu semua hanya bisa dipercaya dengan tasawwuf, kesucian hati dan keimanan kita.

seseorang yg mengamalkan syariah tetap bisa terjebak dalam kemurkaan Allah, misalnya seorang pria yg menikah tanpa restu ayah ibunya, tentunya secara syariah akad nikahnya sah, namun tentunya ia terkena durhaka pada ayah bundanya, jika ia tak memiliki dasar tasawwuf (iman) maka ia tak akan perduli pada restu dan ridho ayah bundanya,

contoh lain jika seorang yg mengumpuli istrinya di siang hari ramadhan maka ia mesti puasa dua bulan berturut turut, maka jika ia ahli fiqih, ia bisa saja mencari cara supaya bisa jimak dg istrinya dengan hanya membayar qadha puasa satu hari, 

bagaimana ?

ia batalkan dulu puasanya, dengan makan atau minum, lalu baru berjimak bersama istrinya, maka ia hanya wajib membayar puasa satu hari saja, hal ini benar secara syariah, namun ia akan terkena kemurkaan Allah karena berusaha menipu Allah swt tanpa ia sadari, padahal Allah Maha Tahu niatnya.

atau misalnya pemalsuan tanah milik, sang pemilik asli misalnya tak punya bukti/saksi bahwa tanahnya itu miliknya, lalu datang orang lain membawa dua saksi yg bersumpah bahwa tanah itu milik orang lain itu, maka hakim mesti menjatuhkan hukum bahwa tanah itu milik si pendusta, dan si pemilik tanah yg asli akan dikalahkan dalam hukum, walaupun misalnya hakim tahu betul bahwa orang ini menipu, namun hukum tetap hukum,

demikianlah syariah jika tak memakai kesucian iman (tasawwuf).


Wallahu a'lam

Selasa, 04 September 2012

8 Nasehat Amirul Mukminin Umar Bin Khattab ra.


1. Barangsiapa meninggalkan ucapan yang tidak perlu, maka dia akan diberi hikmah

2. Barangsiapa meninggalkan penglihatan yang tidak perlu, maka dia akan diberi kekhusyu’kan dalam hati

3. Barangsiapa meninggalkan makan yang berlebihan, maka dia diberi kenikmatan beribadah

4. Barangsiapa meninggalkan tertawa yang berlebihan, maka dia akan diberi kewibawaan

5. Barangsiapa meninggalkan humor, maka dia akan diberi kehormatan

6. Barangsiapa meninggalkan cinta duniawi, maka dia akan diberi kecintaan kepada akhirat

7. Barangsiapa meninggalkan perhatiannya kepada aib orang lain, maka dia akan diberi kemampuan untuk memperbaiki aibnya sendiri

8. Barangsiapa meninggalkan penelitian tentang bagaimana wujud Allah, maka dia akan terhindar dari nifaq

Jumat, 31 Agustus 2012

10 Hal yang membuat Doa tidak akan terkabul


Nasehat Ibrahim bin Adham, tentang 10 hal yang menyebabkan hati mati hingga doa tidak dikabulkan adalah :

1.Kamu mengenal Allah, tapi kamu tidak melaksanakan hak-Nya.

2.Kamu membaca kitab Allah, tapi kamu tidak pernah mengamalkannya.

3.Kamu tahu bahwa iblis adalah musuh, tapi kamu tetap mengikutinya perintahnya.

4.Kamu menyatakan cinta kepada Rasulullah SAW, tapi kamu meninggalkan sunnahnya.

5.Kamu menyatakan ingin masuk surga, tapi kamu tidak pernah mengamalkan amalan ahli surga.

6.Kamu mengaku takut masuk neraka. tapi kamu tetap berbuat dosa.

7.Kamu tahu kematian pasti datang, tapi kamu tidak pernah melakukan persiapan untuk mati.

8.Kamu selalu memperhatikan kesalahan orang lain, tapi kamu tidak memperhatikan kesalahan kesalahanmu sendiri.

9.Kamu senang memakan rizqi dari Allah, tapi kamu tidak pernah bersyukur pada-Nya.

10.Kamu sering mengantar jenazah ke kubur, tapi kamu tidak mau mengambil pelajaran darinya.

Senin, 27 Agustus 2012

Hukum Memajang Foto Profil Di Facebook


FACEBOOK bukan barang baru lagi di kalangan masyarakat dunia. Dari mulai anak kecil hingga sepasang nenek-kakek pasti sudah tahu. Bahkan rata-rata memiliki akun facebook sendiri. Berlomba membuat status facebook yang mewakili isi hati orang lain sudah menjadi makanan sehari-hari. Rasanya seperti candu yang jika ditinggalkan ada yang terasa kurang dalam hidup. Selain berlomba membuat status untuk mendapatkan “jempol” yang banyak. Biasanya juga akun facebook dijadikan ajang untuk menampilkan foto terbaru pemiliknya. Foto yang ditampilkan bisa jadi foto orang lain. Namun, para perempuan biasanya senang dengan memajang foto-foto milik mereka sendiri. Entah dalam rangka sekedar menyenangkan hati sendiri, atau menarik hati seseorang dengan tampilan foto profil. Atau bisa jadi, jika foto itu menampilkan kebersamaan dengan seseorang yang “spesial.” Itu hanya pengumuman saja, “Saya sudah laku lho.” Baik dan maslahat memang jika berfoto dengan pendamping hidup alias suami tercinta. Namun jika dengan selainnya itu yang jadi masalah. Ada juga fenomena lainnya, di dunia nyata berkerudung cukup rapi. Namun di dunia maya, mengapa memberanikan diri melepas kerudung kemudian menampilkan di facebook bahkan menjadi foto profil sendiri? Apakah disangka Allah tidak melihat hal tersebut? Sungguh keimanan seseorang tersebut harus dipertanyakan kembali keberadaannya. Tapi untuk kali ini, kita akan membahas masalah bagaimana hukumnya menampilkan foto profil seorang perempuan di facebook? Termasuk auratkah? Berdosakah jika kita tampilkan di hadapan publik? Facebook adalah situs umum yang bercampur didalamnya laki-laki dan perempuan. Ketika perempuan menaruh fotonya, meskipun hanya wajahnya saja yang nampak ( karena anggota badan lain ditutupi). Maka ini tetap bertentangan dengan perintah Allah ta’ala untuk menutup diri dari lawan jenis, Allah ta’ala berfirman mengenai adab terhadap istri-istri Nabi shallallahu alaihi wa sallam: “Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri- isteri Nabi), Maka mintalah DARI BELAKANG TABIR. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka.” (QS. Al-Ahzab: 35). Ayat ini berkenaan dengan istri Nabi, yang notabene hati mereka lebih baik dari hati wanita sekarang. Lebih suci dan lebih terjaga hatinya. Jadi muslimah zaman sekarang seharusnya lebih menutup diri dalam muamalah dengan lawan jenis. Karena hati mereka lebih mudah untuk terkena fitnah dan supaya tidak membuat lawan jenis terfitnah. Kemudian, wajah adalah pusat kecantikan wanita. Dan anggota badan itulah yang membuat pria tergila-gila, jadi membuka wajah saja tetap bisa menjadi sebab terfitnahnya laki-laki. Kalau dikatakan, “Salah laki-lakinya, kenapa dia tidak menjaga pandangan?” Maka dikatakan, bahwa secara normal laki-laki tertarik dengan wanita dan dia akan mencari cara untuk menuntaskan hasratnya tersebut. Dan ketika dia digoda dengan gambar wajah perempuan yang ditampilkan secara jelas maka otomatis dia akan terfitnah. Laki-laki yang pada mulanya tergoda dengan tulisan-tulisan perempuan di facebook akhirnya lebih tergoda dengan foto-foto dari perempuan tersebut. Secara mudahnya kita pakai logika, ada kucing yang sedang berjalan santai. Tiba-tiba anda menggodanya dengan ikan, dan ketika ikan tersebut dimakan kucing, anda menyalahkan kucing tersebut. Jadi, bisa dikatakan laki-laki yang melihat-lihat dan memperhatikan detail foto akhwat. Dia telah salah, tapi perlu diketahui juga bahwa akhwat yang menampakkan foto-fotonya juga ikut andil atas munculnya kesalahan ini. Untuk para perempuan, khususnya muslimah di bumi Allah. Alangkah lebih baiknya, kita tidak terlalu terlena dengan dunia maya yang lebih fana’ dari dunia nyata. Keni’matan dan kesenangan sesaat yang membuat fitnah merasa diundang dalam hidup kita. Jaga aurat kita di dunia maya juga di dunia nyata. Karena Allah Maha Melihat diri kita dari mana pun dan kapanpun. Merubah foto profil di facebook adalah hal kecil, namun dampaknya sangat besar untuk kebaikan hidup kita. Ingatlah, aturan Allah selalu baik dan pasti akan mendatangkan kebaikan. Wallahu A’lam Bishowwab

Jumat, 03 Agustus 2012

Sembilan Renungan Kehidupan


Saudaraku, cobalah sejenak luangkan waktu, ditengah keheningan,. Cobalah menghadap cermin di dinding. tatap dirimu disana dan mulailah ajukan pertanyaan ini pada hati kita :





1.Lihatlah kepala kita!

Apakah ia sudah kita tundukkan, rukukkan dan sujudkan dengan segenap kepasrahan seorang hamba fana tiada daya di hadapan Allah Yang Maha Perkasa, atau ia tetap tengadah dengan segenap keangkuhan, kecongkakan dan kesombongan seorang manusia di dalam pikirannya?




2. Lihatlah mata kita!

Apakah ia sudah kita gunakan untuk menatap keindahan dan keagungan ciptaan-ciptaan Allah Yang Maha Kuasa, atau kita gunakan untuk melihat segala pemandangan dan kemaksiatan yang dilarang?




3. Lihatlah telinga Kita!

Apakah ia sudah kita gunakan untuk mendengarkan suara adzan, bacaan Al Qur’an, seruan kebaikan, atau kita gunakan buat mendengarkan suara-suara yang sia-sia tiada bermakna?




4. Lihatlah hidung Kita!

Apakah sudah kita gunakan untuk mencium sajadah yang terhampar di tempat sholat, mencium istri, suami dan anak-anak tercinta serta mencium kepala anak-anak papa yang kehilangan cinta bunda dan ayahnya?




5. Lihatlah mulut kita!

Apakah sudah kita gunakan untuk mengatakan kebenaran dan kebaikan, nasehat-nasehat bermanfaat serta kata-kata bermakna atau kita gunakan untuk mengatakan kata-kata tak berguna dan berbisa, mengeluarkan tahafaul lisan alias penyakit lisan seperti: berghibah, memfitnah, mengadu domba, berdusta bahkan menyakiti hati sesama?




6. Lihatlah tangan Kita!

Apakah sudah kita gunakan buat bersedekah, membantu sesama yang kena musibah, mencipta karya-karya yang berguna atau kita gunakan untuk mencuri, korupsi, menzalimi orang lain serta merampas hak-hak serta harta-harta orang yang tak berdaya?




7. Lihatlah kaki Kita!

Apakah sudah kita gunakan untuk melangkah ke tempat ibadah, ke tempat menuntut ilmu bermutu, ke tempat-tempat pengajian yang kian mendekatkan perasaan kepada Allah Yang Maha Penyayang atau kita gunakan untuk melangkah ke tempat maksiat dan kejahatan?




8. Lihatlah dada Kita!

Apakah di dalamnya tersimpan perasaan yang lapang, sabar, tawakal dan keikhlasan serta perasaan selalu bersyukur kepada Allah Yang Maha Bijaksana, atau di dalamnya tertanam ladang jiwa yang tumbuh subur daun-daun takabur, biji-biji bakhil, benih iri hati dan dengki serta pepohonan berbuah riya?




9. Lihatlah diri kita!

Apakah kita sering tadabur, Tafakur dan selalu bersyukur pada karunia yang kita terima dari Allah Yang Maha Perkasa?

SEPULUH GANGGUAN SETAN DALAM SHOLAT


1. WAS-WAS SAAT MELAKUKAN TAKBIRATUL IHRAM
Saat mulai membaca takbiratul ihram “Allahu Akbar” , ia ragu apakah takbir yang dilakukannya itu sudah sah atau belum sah.
Sehingga ia langsung mengulanginya lagi dengan membaca takbir.
Peristiwa itu terus menerus terulang, terkadang sampai imamnya hampir ruku’.
Ibnul Qayyim berkata, “Termasuk tipu daya syaitan yang banyak menggangu mereka adalah was-was dalam bersuci (berwudhu) dan niat atau saat takbiratul ihram dalam sholat”. Was-was itu membuat mereka tersiksa dan tidak nyaman.

2. TIDAK KONSENTRASI SAAT MEMBACA BACAAN SHOLAT
Sahabat Rasulullah SAW yaitu ‘Utsman bin Abil ‘Ash datang kepada Rasulullah SAW dan mengadu,“Wahai Rasulullah, sesungguhnya syaitan telah hadir dalam sholatku dan membuat bacaanku salah dan rancu”. Rasulullah SAW menjawab, “Itulah syaitan yang disebut dengan Khinzib. Apabila kamu merasakan kehadirannya, maka meludahlah ke kiri tiga kali dan berlindunglah kepada Allah SWT. Aku pun melakukan hal itu dan Allah SWT menghilangkan gangguan itu dariku”. (HR. Muslim)

3. LUPA JUMLAH RAKAAT YANG TELAH DIKERJAKAN
Abu Hurairah r.a berkata, “Sesungguhnya Rasulullah SAW telah bersabda, “Jika salah seorang dari kalian sholat, syaitan akan datang kepadanya untuk menggodanya sampai ia tidak tahu berapa rakaat yang ia telah kerjakan. Apabila salah seorang dari kalian mengalami hal itu, hendaklah ia sujud dua kali (sujud sahwi) saat ia masih duduk dan sebelum salam, setelah itu baru mengucapkan salam”. (HR Bukhari dan Muslim)

4. HADIRNYA FIKIRAN YANG MEMALINGKAN KONSENTRASI
Abu Hurairah r.a berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Apabila dikumandangkan adzan sholat, syaitan akan berlari seraya terkentut-kentut sampai ia tidak mendengar suara adzan tersebut. Apabila muadzin telah selesai adzan, ia kembali lagi. Dan jika iqamat dikumandangkan ia berlari. Apabila telah selesai iqamat, dia kembali lagi. Ia akan selalu bersama orang yang sholat seraya berkata kepadanya, ingatlah apa yang tadinya tidak kamu ingat! Sehingga orang tersebut tidak tahu berapa rakaat ia sholat”. (HR Bukhari)

5. TERGESA-GESA UNTUK MENYELESAIKAN SHOLAT
Ibnul Qayyim berkata, “Sesungguhnya ketergesa-gesaan itu datangnya dari syaitan, karena tergesa-gesa adalah sifat gegabah, asal dan sembrono yang menghalang-halangi seseorang untuk berperilaku hati-hati, tenang dan santun serta meletakkan sesuatu pada tempatnya. Tergesa-gesa muncul karena dua perilaku buruk, yaitu sembrono dan terburu-buru sebelum waktunya”.
Tentu saja bila sholat dalam keadaan tergesa-gesa, maka cara pelaksanaannya asal. Asal mengerjakan, asal selesai dan asal jadi. Tidak ada ketenangan atau thuma’ninah. Pada zaman Rasulullah SAW ada orang sholat dengan tergesa-gesa. Akhirnya Rasulullah SAW memerintahkannya untuk mengulanginya lagi karena sholat yang telah ia kerjakan belum sah.
Rasulullah SAW bersabda kepadanya, “Apabila kamu sholat, bertakbirlah (takbiratul ihram). Lalu bacalah dari Al-Qur’an yang mudah bagimu, lalu ruku’lah sampai kamu benar-benar ruku’ (thuma’ninah), lalu bangkitlah dari ruku’ sampai kamu tegak berdiri, kemudian sujudlah sampai kamu benar-benar sujud (thuma’ninah) dan lakukanlah hal itu dalam setiap rakaat sholatmu”. (HR Bukhari dan Muslim)

6. MELAKUKAN GERAKAN-GERAKAN YANG TIDAK PERLU
Dahulu ada seorang sahabat yang bermain kerikil ketika sedang tasyahud. Ia membolak-balikkannya. Melihat hal itu, maka Ibnu Umar segera menegurnya selepas solat: “Jangan bermain kerikil ketika sholat karena perbuatan tersebut berasal dari syaitan. Tapi kerjakan seperti apa yang dikerjakan Rasulullah SAW”. Orang tersebut bertanya, “Apa yang dilakukannya?” Kemudian Ibnu Umar meletakkan tangan kanannya diatas paha kanannya dengan jari telunjuk menunjuk ke arah kiblat atau tempat sujud. “Demikianlah saya melihat apa yang dilakukan Rasulullah SAW”, kata Ibnu Umar. (HR Tirmidzi)

7. MELIHAT KE KANAN ATAU KE KIRI KETIKA SHOLAT
Dengan sadar atau tidak, orang tersebut melihat ke kiri atau ke kanan, itulah akibat godaan syaitan penggoda. Karena itu, setelah takbiratul ihram, pusatkan pandangan pada satu titik. Yaitu tempat sujud. Sehingga perhatian kita menjadi fokus dan tidak mudah dicuri oleh syaitan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a, ia berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hukum melihat ketika sholat”. Rasulullah SAW menjawab, “Itu adalah curian syaitan atas sholat seorang hamba”. (HR Bukhari)

8. MENGUAP DAN MENGANTUK
Rasulullah SAW bersabda, “Menguap ketika sholat itu dari syaitan. Karena itu bila kalian ingin menguap maka tahanlah sebisa mungkin”. (HR Thabrani).
Dalam riwayat lain Rasulullah SAW bersabda, “Adapun menguap itu datangnya dari syaitan, maka hendaklah seseorang mencegahnya (menahannya) selagi bisa. Apabila ia berkata ha… berarti syaitan tertawa dalam mulutnya”. (HR Bukhari dan Muslim)

9. BERSIN BERULANG KALI SAAT SHOLAT
Syaitan ingin menggangu kekhusyu’an sholat dengan bersin sebagaimana yang dikatakan Abdullah bin Mas’ud, “Menguap dan bersin dalam sholat itu dari syaitan” (Riwayat Thabrani). Ibnu Hajar mengomentari kenyataan Ibnu Mas’ud, “Bersin yang tidak disenangi Allah SWT adalah yang terjadi dalam solat sedangkan bersin di luar sholat itu tetap disenangi Allah SWT. Hal itu tidak lain karena syaitan memang ingin menggangu sholat seseorang dengan berbagai cara”.

10. TERASA INGIN BUANG ANGIN ATAU BUANG AIR
Rasulullah SAW bersabda, “Apabila salah seorang dari kalian bimbang atas apa yang dirasakan di perutnya apakah telah keluar sesuatu darinya atau tidak, maka janganlah sekali-kali ia keluar dari masjid sampai ia yakin telah mendengar suara (keluarnya angin) atau mencium baunya”. (HR Muslim)
Wallahu a’lam bis showab

sumber : http://berjamaah.com/tiga-puluh-kesalahan-dalam-sholat.html

Cara Mengatasi Sendal Jepit Putus









LANGKAH PERTAMA :
Pilih sedotan yang sewarna dengan sendal jepit. Kalau misalnya tidak ada, ya sudah terpaksa beda warna, namanya jg darurat







Lipat sedotan seperti ini




Ikatkan sehingga membentuk simpul seperti ini 





atau seperti ini






Jika ada gunting, boleh ditambah optional ini.. gunting sedotan lain, seukuran jepitan sendal





kemudian masukkan potongan sedotan melewati sedotan yang udah disimpul 






setelah itu, masukkan sedotan tadi melewati lubang sendal jepit 







Setelah itu, sedotan dibentuk seperti gambar di bawah ini.. caranya seperti mengikat biasa, nanti jadinya berbentuk kaya gini





Selesai, sendal jepit sekarang bisa digunakan 





Rahasia Warna Langit Ketika Waktu Sholat Tiba

1. Waktu Subuh


Suka perhatiin ga, kalau waktu selepas subuh apalagi menjelang siang, warna langit itu (kalau cerah) berwatna biru yang diselingi dengan merah (orange) yang dihasilkan oleh sinar mentari yang mau terbit.



Dalam islam tidur setelah subuh itu ga boleh gan karena akan ketinggalan rizki. Seperti Sabda Rasulullah,
Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya
(HR. Abu Dawud no. 2606, Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236, shahih
At-Targhiib waTarhiib no, 1693)



Selain itu, mengapa kita tidak dibenarkan tidur selepas subuh adalah karana warna biru mempertenagakan kelenjar tyroid. Bila kelenjar tyroid kita lemah seseorang itu akan mengalami masalah kehausan sepanjang hari.



Pada Waktu Subuh Alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersamaan dengan frekuensi tiroid yang mempengaruhi sistem metabolisma tubuh. Jadi warna biru muda atau waktu Subuh mempunyai rahasia yang berkaitan dengan rizki dan komunikasi. Mereka yang kerap tertinggal waktu Subuhnya ataupun terlewat secara berulang-ulang kali, lama kelamaan akan menghadapi masalah komunikasi dan rizki.
Ini karena tenaga alam yaitu biru muda tidak dapat diserap oleh tiroid yang mesti berlaku dalam keadaan roh dan jasad dalam keadaan tidur dalam arti kata lain lebih baik terjaga daripada tidur. Disini juga dapat kita ambil hikmah untuk solat di awal waktu.



Bermulanya saat azan Subuh, tenaga alam pada waktu itu berada pada tahap optimum. Tenaga inilah yang akan diserap oleh tubuh melalui konsep resonansi pada waktu rukuk dan sujud. Jadi mereka yang terlewat Subuhnya sebenar sudah mendapat tenaga yang tidak optimum lagi.



2. Waktu Dzuhur


Ketika ini warna kuning mendominasi atmosfera. Mengurangi makan pada waktu kuning (siang hari) ialah amalan yang terbaik untuk menjaga supaya pemikiran menjadi kreatif, tajam, dan peka. Ini adalah mengapa kita amat digalakkan untuk melakukan puasa sunah Senin dan
Kamis untuk menggurangi beban kerja organ pencernaan.



Spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi perut dan hati yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Warna kuning ini mempunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan. Jadi mereka yang selalu ketinggalan atau terlewat Zuhurnya berulang- ulang kali dalam hidupnya akan menghadapi masalah di perut dan hilang sifat cerianya.



3. Waktu Ashar





Kemudian warna alam akan berubah kepada warna orange, yaitu masuknya waktu Ashar di mana spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi prostat, uterus, ovarium dan testis yang merangkumi sistem reproduktif.



Rahasia warna orange ialah kreativitas. Orang yang kerap tertinggal Asar akan hilang daya kreativitasnya dan lebih malang lagi kalau di waktu Asar dipakai buat tidur.


4. Waktu Magrib




Menjelang waktu Maghrib, alam berubah ke warna merah dan di waktu ini kita kerap dinasihatkan oleh orang-orang tua agar tidak berada di luar rumah. Ini karena spektrum warna pada waktu ini menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan ini bermakna jin dan iblis pada waktu ini amat bertenaga kerana mereka beresonansi dengan alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan juga sebaiknya berhenti dahulu pada waktu ini (solat Maghrib dulu ). Rahasia waktu Maghrib atau warna merah ialah keyakinan, frekuensi otot, saraf dan tulang.



Tahukah anda bahwa warna merah yang dipancarkan oleh alam ketika itu mempunyai resonansi yang sama dengan jin dan syaitan. Kita lebih baik untuk berada di dalam rumah pada waktu magrib ini.


5. Waktu Isya



Apabila masuk waktu Isya, alam berubah ke warna merah dan seterusnya memasuki fasa Kegelapan. Waktu Isya ini menyimpan rahasia ketenteraman dan kedamaian dimana frekuensinya bersamaan dengan sistem kawalan otak.



Mereka yang kerap ketinggalan Isyanya akan selalu berada dalam kegelisahan. Alam sekarang berada dalam Kegelapan dan sebetulnya, inilah waktu tidur dalam Islam dimana keseluruhan sistem
tubuh berada dalam keadaan relax / istirahat.