.Bismillah

.Bismillah

Minggu, 29 Juli 2012

Kata Mutiara

Sayyidina Utsman bin Affan RA berkata, "Tujuh hal yang membuat diriku heran. Aku heran melihat orang yang sudah tahu bahwa ia akan mati namun ia masih tertawa. Aku heran melihat orang yang sudah tahu bahwa dunia akan binasa namun ia masih mencintainya. Aku heran melihat orang yang sudah tahu bahwa semua perkara terjadi menurut taqdir namun ia masih bersedih karena kehilangan sesuatu. Aku heran melihat orang yang sudah tahu bahwa di akhirat kelak ada perhitungan amal namun masih sibuk mengumpulkan harta. Aku heran melihat orang yang sudah tahu tentang neraka namun ia masih tetap melakukan dosa-dosa besar. Aku heran melihat orang yang sudah mengenal Allah SWT dengan yakin namun ia masih mengenal yang selain-Nya. Aku heran melihat orang yang sudah mengenal setan sebagai musuh besarnya namun ia masih mau mematuhinya."

Imam Ali bin Abi Thalib RA berkata :
-"Barang siapa bersandar pada harta, ketahuilah bahwa suatu saat ia akan miskin. Barang siapa bersandar pada harga diri, ketahuilah bahwa suatu saat ia akan hina. Barang siapa bersandar pada akalnya, ia akan tersesat. Namun barang siapa bersandar kepada Allah SWT, sesungguhnya ia tidak akan pernah miskin, tidak akan hina, dan tidak akan pernah pula tersesat."

-"Ilmu itu lebih baik dari harta. Ilmu akan menjagamu, sedangkan engkau yang akan menjaga harta. Ilmu itu penghukum, sedangkan harta terhukum. Dan sesungguhnya harta itu pasti akan berkurang bila dibelanjakan, akan tetapi ilmu akan semakin bertambah apabila diajarkan."


Imam Syafi`i RA berkata,
-"Barang siapa menyukai apabila Allah SWT meliputinya dengan kebaikan, hendaklah ia berprasangka baik terhadap semua manusia."

- "Tidaklah dinamakan seseorang ahli ilmu manakala ia mengalami dua kondisi yaitu selalu gelisah di saat sengsara dan lupa diri ketika berkecukupan harta."

ISTIGHATSAH

DIKUTIP DARI FORUM TANYA JAWAB
www.majelisrasulullah.org
OLEH : AL HABIB MUNZIR AL MUSAWA


ISTIGHATSAH 
Istighatsah adalah memanggil nama seseorang untuk meminta pertolongannya, untuk sebagian kelompok muslimin hal ini langsung di vonis syirik, namun vonis mereka itu hanyalah karena kedangkalan pemahamannya terhadap syariah islam, pada hakekatnya memanggil nama seseorang untuk meminta pertolongannya adalah hal yg diperbolehkan selama ia seorang Muslim, Mukmin, Shalih dan diyakini mempunyai manzilah di sisi Allah swt, 

tak pula terikat ia masih hidup atau telah wafat, karena bila seseorang mengatakan ada perbedaan dalam kehidupan dan kematian atas manfaat dan mudharrat maka justru dirisaukan ia dalam kemusyrikan yang nyata, 

karena seluruh manfaat dan mudharrat berasal dari Allah swt, maka kehidupan dan kematian tak bisa membuat batas dari manfaat dan mudharrat kecuali dengan izin Allah swt, ketika seseorang berkata bahwa orang mati tak bisa memberi manfaat, dan orang hidup bisa memberi manfaat, maka ia dirisaukan telah jatuh dalam kekufuran karena menganggap kehidupan adalah sumber manfaat dan kematian adalah mustahilnya manfaat, padahal manfaat dan mudharrat itu dari Allah, dan kekuasaan Allah tidak bisa dibatasi dengan kehidupan atau kematian.

Sama saja ketika seorang berkata bahwa hanya dokter lah yang bisa menyembuhkan dan tak mungkin kesembuhan datang dari selain dokter, maka ia telah membatasi Kodrat Allah swt untuk memberikan kesembuhan, yang bisa saja lewat dokter, namun tak mustahil dari petani, atau bahkan sembuh dengan sendirinya.

Terkadang kita tak menyadari bahwa kita lebih banyak mengambil manfaat dalam kehidupan ini dari mereka yang telah mati daripada yang masih hidup, sungguh peradaban manusia, tuntunan ibadah, tuntunan kehidupan, modernisasi dan lain sebagainya. Kesemua para pelopornya telah wafat, dan kita masih terus mengambil manfaat dari mereka, muslim dan non muslim, seperti teori Einstein dan teori – teori lainnya, kita masih mengambil manfaat dari yang mati hingga kini, dari ilmu mereka, dari kekuatan mereka, dari jabatan mereka, dari perjuangan mereka, Cuma bedanya kalau mereka ini kita ambil manfaatnya berupa ilmunya, namun para shalihin, para wali dan muqarrabin kita mengambil manfaat dari imannya dan amal shalihnya, dan ketaatannya kepada Allah.

Rasul saw memperbolehkan Istighatsah, sebagaimana hadits beliau saw : “Sungguh matahari mendekat dihari kiamat hingga keringat sampai setengah telinga, dan sementara mereka dalam keadaan itu mereka ber-istighatsah (memanggil nama untuk minta tolong) kepada Adam, lalu mereka beristighatsah kepada Musa, Isa, dan kesemuanya tak mampu berbuat apa apa, lalu mereka beristighatsah kepada Muhammad saw” (Shahih Bukhari hadits no.1405), 

juga banyak terdapat hadits serupa pada Shahih Muslim hadits No.194, Shahih Bukhari hadits No.3162, 3182, 4435, dan banyak lagi hadist2 shahih yang Rasul saw menunjukkan ummat manusia ber istighatsah pada para Nabi dan Rasul, bahkan Riwayat Shahih Bukhari dijelaskan bahwa mereka berkata pada Adam, Wahai Adam, sungguh engkau adalah ayah dari semua manusai.. dst.. dst...dan Adam as berkata : “Diriku..diriku.., pergilah pada selainku.., hingga akhirnya mereka ber Istighatsah memanggil – manggil Muhammad saw, dan Nabi saw sendiri yang menceritakan ini, dan menunjukkan beliau tak mengharamkan Istighatsah.

Maka hadits ini jelas – jelas merupakan rujukan bagi istighatsah, bahwa Rasul saw menceritakan orang – orang ber-istighatsah kepada manusia, dan Rasul saw tak mengatakannya syirik, namun jelaslah Istighatsah diperbolehkan bahkan hingga dihari kiamat kepada para hamba yg dekat pada Allah di hari kiamat, dan ternyata dihari kiamat Istighatsah diizinikan Allah swt hanya untuk Sayyidina Muhammad saw.

Demikian pula diriwayatkan bahwa dihadapan Ibn Abbas ra ada seorang yang keram kakinya, lalu berkata Ibn Abbas ra : “Sebut nama orang yg paling kau cintai..!”, maka berkata orang itu dengan suara keras.. : “Muhammad..!”, maka dalam sekejap hilanglah sakit keramnya (diriwayatkan oleh Imam Hakim, Ibn Sunniy, dan diriwayatkan oleh Imam Tabrani dengan sanad hasan) dan riwayat ini pun diriwayatkan oleh Imam Nawawi pada Al Adzkar.

Jelaslah sudah bahwa riwayat ini justru bukan mengatakan musyrik pada orang yang memanggil nama seseorang saat dalam keadaan tersulitkan, justru Ibn Abbas ra yang mengajari hal ini.

Kita bisa melihat kejadian Tsunami di aceh beberapa tahun yang silam, bagaimana air laut yang setinggi 30 meter dengan kecepatan 300km dan kekuatannya ratusan juta ton, mereka tak menyentuh masjid tua dan makam makam shalihin, hingga mereka yang lari ke makam shalihin selamat. Inilah bukti bahwa Istighatsah dikehendaki oleh Allah swt, karena kalau tidak lalu mengapa Allah jadikan di makam – makam shalihin itu terdapat benteng yang tak terlihat membentengi air bah itu,

yang itu sebagai isyarat Illahi bahwa demikianlah Allah memuliakan tubuh yang taat pada-Nya swt, tubuh – tubuh tak bernyawa itu Allah jadikan benteng untuk mereka yang hidup.., tubuh yang tak bernyawa itu Allah jadikan sumber Rahmat dan perlindungan-Nya swt kepada mereka mereka yang berlindung dan lari ke makam mereka.

mereka yang lari berlindung pada hamba – hamba Allah yang shalih mereka selamat, mereka yang lari ke masjid – masjid tua yang bekas tempat sujudnya orang – orang shalih maka mereka selamat, mereka yang lari dengan mobilnya tidak selamat, mereka yang lari mencari tim SAR tidak selamat..

Pertanyaannya adalah : kenapa Allah jadikan makam sebagai perantara perlindungan-Nya swt?, kenapa bukan orang yang hidup?, kenapa bukan gunung?, kenapa bukan perumahan?.

Jawabannya bahwa Allah mengajari penduduk bumi ini beristighatsah pada shalihin. Walillahittaufiq

--

lalu pula didukung oleh hadits shahih Bukhari dan Shahih Muslim dan lainnya dan dijelaskan oleh Imam ibn Katsir dalam tafsirnya bahwa Rasul saw mengajarkan kita bersalam pada ahlulkubur.
berkata Imam Ibn Katsir, ini menunjukkan ahlulkubur menjawab salam orang yg bersalam padanya, karena jika mereka tak mendengar maka tak dibenarkan bersalam pada benda mati, dan didukun riwayat shahih bahwa ahlilkubur senang dengan kedatangan para peziarah padanya.

kesimpulannya saudaraku, meminta pada para wali Allah swt tidak syirik, apakah ia masih hidup atau telah wafat, karena kita tak meminta pada diri orang itu, kita meminta padanya karena keshalihannya, karena ia ulama, karena ia orang yg dicintai Allah

maka hal ini tidak terlarang dalam syariah dg dalil yg jelas.

namun kalau pribadi saya, saya lebih senang berdoa pada Allah, dengan mengambil perantara pada Rasulullah saw, karena beliau saw sudah jelas diterima oleh Allah swt perantaraannya bahkan hingga hari kiamat.

saya sering berziarah pada shalihin dan para wali, tapi berdoa pada Allah, bukan meminta pada ahlilkubur, namun berdoa didepan jasad shalih mereka, disaksikan ruh mereka, insya Allah lebih cepat diijabah oleh Allah.

Jumat, 27 Juli 2012

INILAH HAL YANG ALLAH SEMBUNYIKAN UNTUK UMAT SAYYIDINA MUHAMMAD SAW


Allah SWT selesai menciptakan Jibril as dengan bentuk yang cantik, dan Allah menciptakan pula baginya 600 sayap yang panjang, sayap itu antara timur dan barat (ada pendapat lain menyatakan 124, 000 sayap).
Setelah itu Jibril as memandang dirinya sendiri dan berkata: “Wahai Tuhanku, adakah engkau menciptakan makhluk yang lebih baik daripada aku?.”
Lalu Allah swt berfirman yang bermaksud.. “Tidak” Kemudian Jibril as berdiri serta solat dua rakaat kerana syukur kepada Allah swt. dan tiap-tiap rakaat itu lamanya 20,000 tahun.
Setelah selesai Jibril as sholat, maka Allah SWT berfirman yang bermaksud. “Wahai Jibril, kamu telah menyembah aku dengan ibadah yang bersungguh-sungguh, dan tidak ada seorang pun yang menyembah kepadaku seperti ibadat kamu, akan tetapi di akhir zaman nanti akan datang seorang nabi yang mulia yang paling aku cintai, namanya Muhammad.’ Dia mempunyai umat yang lemah dan sentiasa berdosa,
Sekiranya mereka itu mengerjakan solat dua rakaat yang hanya sebentar sahaja, dan mereka dalam keadaan lupa serta serba kurang, fikiran mereka melayang bermacam-macam dan dosa mereka pun besar juga. Maka demi kemuliaan-Ku dan ketinggian-Ku, sesungguhnya solat mereka itu aku lebih sukai dari sholatmu itu. Kerana mereka mengerjakan solat atas perintah-Ku, sedangkan kamu mengerjakan solat bukan atas perintah-Ku.“

Kemudian Jibril as berkata: “Ya Tuhanku, apakah yang Engkau hadiahkan kepada mereka sebagai imbalan ibadat mereka?“

Lalu Allah berfirman yang bermaksud. “Ya Jibril, akan Aku berikan syurga Ma’waa sebagai tempat tinggal…“

Kemudian Jibril as meminta izin kepada Allah untuk melihat syurga Ma’waa. Setelah Jibril as mendapat izin dari Allah SWT maka pergilah Jibril as dengan mengembangkan sayapnya dan terbang, setiap dia mengembangkan dua sayapnya dia boleh menempuh jarak perjalanan 3000 tahun, terbanglah malaikat jibril as selama 300 tahun sehingga ia merasa letih dan lemah dan akhirnya dia turun singgah berteduh di bawah bayangan sebuah pohon dan dia sujud kepada Allah SWT lalu ia berkata dalam sujud:

“Ya Tuhanku apakah sudah aku menempuh jarak perjalanan setengahnya, atau sepertiganya, atau seperempatnya?“
Kemudian Allah swt berfirman yang bermaksud. “Wahai Jibril, kalau kamu dapat terbang selama 3000 tahun dan meskipun aku memberikan kekuatan kepadamu seperti kekuatan yang engkau miliki, lalu kamu terbang seperti yang telah kamu lakukan, nescaya kamu tidak akan sampai kepada sepersepuluh dari beberapa perpuluhan yang telah kuberikan kepada umat Muhammad terhadap imbalan solat dua rakaat yang mereka kerjakan…. .”
Marilah sama2 kita fikirkan dan berusaha lakukan… Sesungguhnya Allah S.W.T telah menyembunyikan enam perkara yaitu :

1. Allah S.W.T telah menyembunyikan redha-Nya dalam taat.

2. Allah S.W.T telah menyembunyikan murka-Nya di dalam maksiat.
3. Allah S.W.T telah menyembunyikan nama-Nya yang Maha Agung di dalam Al-Quran.
4. Allah S.W.T telah menyembunyikan Lailatul Qadar di dalam bulan Ramadhan.
5. Allah S.W.T telah menyembunyikan solat yang paling utama di dalam solat (yang lima waktu).
6. Allah S.W.T telah menyembunyikan (tarikh terjadinya) hari kiamat di dalam semua hari.




ORANG TERBAIK DI ANTARA KITA

Suatu ketika, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bertanya kepada para Sahabat, “Maukah kalian kuberitahu siapa orang-orang terbaik diantara kalian?” Mereka menjawab, “Mau, ya Rasulullah.” Beliau melanjutkan, “Yaitu, orang-orang yang jika mereka terlihat (oleh kalian), maka mengingatkan kepada Allah. (Hadits riwayat Ahmad)

AL ALLAMAH AL MUSNID AL HABIB UMAR BIN HAFIDH



AL HABIB MUNZIR AL MUSAWA

AL HABIB MUNZIR AL MUSAWA

AL HABIB MUNZIR AL MUSAWA

AL HABIB MUNZIR AL MUSAWA & ALM. KH. ZAINUDDIN MZ

AL HABIB ALI BIN ABDURRAHMAN AL JUFRI, AL HABIB MUHAMMAD BIN ABDURRAHMAN ASSEGGAAF, AL HABIB UMAR BIN HAFIDH, AL HABIB KADZHIM BIN JA'FAR ASSEGGAAF

AL HABIB AHMAD BIN ALI ASSEGGAAF

AL HABIB BIN ABDURRAHMAN ALI AL JUFRI

AL HABIB ALI BIN ABDURRAHMAD AL JUFRI

AL HABIB SYEKH BIN ABDUL QADIR ASSEGGAF

AL HABIB SYEKH BIN ABDUL QADIR ASSEGGAF






AL HABIB HAMID BIN ZAID AL ATHTHOS

Sholat Tahajjud


“Dan pada sebagian malam tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Allah mengangkatmu ke tempat yang Terpuji.” (QS. Al-Isra: 79)

“Tidak ada yang disukai setan daripada orang yang banyak makan dan banyak tidur. Jika makan banyak pasti minumnya banyak dan tidurnya lelap pula. Akhirnya rugi sekali di akhirat kelak.”(Wahhab bin Munabih)

“Obat penyakit hati itu ada lima: membaca sambil merenungkan isi Al-Qur’an, puasa, shalat malam, berdoa di waktu sahur dan bergaul dengan orang-orang soleh.”(Yahya bin Muadz)

Sabda Rasul SAW : “Tuhan kita Yang Maha Suci dan Maha Tinggi akan turun pada setiap malam ke langit dunia ini (yaitu) pada sepertiga malam yang terakhir, kemudian ia akan berfirman, ‘Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku akan mengabulkan (doa)nya dalam setiap malam. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka Aku akan memberikan kepadanya. Dan, barangsiapa yang memohon ampunan kepada-Ku maka Aku akan mengampuninya’ .” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi)

                                                                                                                                                                              

Di ambil dari forum tanya jawab www.majelisrasulullah.org
Di jawab oleh Al Habib Munzir Al Musawa.

Tanya : 

1. Bagaimana tata cara kita melaksanakan sholat tahajud,apakah sholat tahajud itu harus tidur malam dahulu atau tidak.teman ana mengatakan yang namanya sholat tahajud itu tidak perlu tidur malam,kata teman ana bahwa sholat tahajud ada yang mengatakan harus tidur malam dahulu itu tidak berlandasan dan adapun hadits nya dhoif,

bagaimana tanggapan habib?

2.Mengenai bacaan sujud sahwi itu sumbernya dari mana Habib,ana pernah baca buku bahwa bacaaan sujud sahwi itu berasal dari mimpi seorang sufi.


Jawab:

Shalat Malam (Qiyamullail) mempunyai dua cara, tidur dulu dan tidak.

Rasul saw mengerjakan keduanya, sebagaimana diriwayatkan pada Shahih Bukhari, demikian pula shahih Muslim dan lainnya bahwa Rasul saw melakukan shalat malam sebelum tidurnya dan adapula riwayat lain juga pada Shahih Bukhari (hadits no.1091, 1095 dan banyak lagi), juga pada Shahih Muslim dan lainnya bahwa Rasul saw melakukannya dan memerintahkannya dengan tidur terlebih dahulu, demikian dilakukan para sahabat, Tabi'in dan selanjutnya hingga kini, itulah yg dinamakan Qiyamullail, ada yg mengerjakannya dengan tidur dulu, atau sebelum tidur, namun yg paling afdhal adalah yg tidur dahulu, karena lebih banyak hadits yg meriwayatkannya.

mengenai Tahajjud, adalah Qiyamullail yg didahului oleh tidur.
wahai saudaraku, sampaikan pada teman anda yg mengatakan bahwa Tahajjud adalah boleh saja sebelum tidur itu, agar ia mempelajari bahasa arab dahulu sebelum mengatakan dhoif, "TAHAJJUD" itu maknanya bangun malam setelah tidur, kalau ia mengatakan bahwa Tahajjud tak perlu tidur dulu berarti ia mempunyai bahasa sendiri dalam memahami hadits, kalau dalam bahasa Arab tak ada makna lain untuk kalimat TAHAJJUD selain bangun malam selepas tidur,
kasus ini seakan ada orang yg berkata kepada anda bahwa makna kalimat KEPALA adalah KAKI, dan ia mengatakan kalau hadits yg menjelaskan bahwa KEPALA adalah ujung atas tubuh manusia yg padanya terkandung akal, kedua telinga, kedua mata dll, ia akan mengatakan bahwa ucapan itu dhoif, karena yg benar adalah makna KEPALA adalah alat berjalan, yaitu KAKI.
mengenai makna TAHAJJUD adalah bangun setelah tidur dapat dirujuk pada Tafsir Imam Qurtubi Juz 10 hal 308, bahwa yg disebut Tahajjud adalah tidur dahulu, karena Tahajjada berarti Tanwiim, (bangun setelah tidur), demikian pula pada Tafsir Imam Attabari Juz 15 hal 141,dan Tafsir Imam Ibn Katsir Juz 3 hal 55, dan tak ada makna lain dalam kalimat TAHAJJUD dalam bhs arab selain bangun malam setelah tidur.

2. Mengenai bacaan sujud sahwi memang tak teriwayatkan dalam ahadits, namun para ulama mengambil cara Istihsan, karena doa apapun boleh boleh saja dalam sujud, mengenai mereka yg alergi terhadap mimpi, ketahuilah bahwa Adzan pun berawal dari mimpi para sahabat radhiyallahu 'anhum, bahkan Nama "Muhammad" (saw) atas Rasul saw pun berawal lewat mimpi ibunya, Aminah ra.



Kamis, 26 Juli 2012

SEJARAH RINGKAS PARA IMAM DAN MUHADDITSIN

1.Hujjatul Islam Al Muhaddits Al Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris As Syafii rahimahullah (Imam Syafii)
Dikenal dengan gelar Imam Syafii, lahir pd tahun 150H dan wafat pada 204H.
Berkata Imam Ahmad bin Hanbal (Imam Hanbali) bahwa ‘’tiada kulihat seorang yg lebih mengikuti hadits selain Muhammad bin Idris Assyafii’’, 
Berkata pula Imam Ahmad (yg merupakan murid dari Imam Syafii) ‘’aku mendoakan Syafii selama 30 tahun setiap malamnya’’,
dan Imam Syafii ini berguru kepada Imam Malik, dan ia telah hafal Alqur’an sebelum usia 10 tahun, dan pd usia 12 tahun ia telah hafal Kitab Al Muwatta’ karangan Imam Malik yang berisi sekitar 2.000 hadits dengan sanad dan hukum matannya.

2.Hujjatul Islam Al Muhaddits Al Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah (Imam Ahmad bin Hanbal)

Beliau wafat pada tahun 241 H dalam usia 77 tahun, beliau berguru pada banyak para Imam dan Muhaddits, diantara guru beliau adalah Imam Syafi’i rahimahullah, dan beliau hafal 1.000.000 hadits berikut sanad dan hukum matannya. Beliau digelari sebagai salah satu “Huffadhuddunia” yaitu salah satu orang yang paling banyak hafal hadits diseluruh dunia sepanjang zaman,
Beliau rahimahullah banyak mempunyai murid, diantaranya adalah Imam Muslim rahimahullah. Diriwayatkan ketika datang seorang pemuda yg ingin menjadi murid beliau maka beliau berkata pd anak itu : “ini ada 10.000 hadits, hafalkanlah, bila kau telah hafal, barulah kau boleh belajar bersama murid - muridku”, tentunya murid - murid beliau adalah para Huffadh dan Muhadditsin yang hafal ratusan ribu hadits, maka pemuda itu pun pergi dan kembali beberapa waktu kemudian. Ia telah hafal 10.000 hadits yang diberikan oleh Imam Ahmad itu dan lalu Imam Ahmad berkata : “sungguh hadist yang kau hafal itu adalah hadits palsu, tidak ada satupun yang shahih, hafalan itu hanya untuk latihan menguatkan hafalanmu, sebab bila kau salah maka tak dosa”, karena bila ia hafalkan hadits shahih lalu ia salah dalam menghafalnya maka ia akan membawa dusta dan kesalahan bagi ummat hingga akhir zaman.
Diriwayatkan ketika Imam Ahmad bin Hanbal hampir wafat, ia wasiat kpd anaknya utk menaruhkan 3 helai rambut Rasulullah saw yg memang disimpannya, utk ditaruhkan 3 helai rambut Rasul saw itu masing - masing di kedua matanya dan bibirnya. Beliau wafat pd malam jum’at, dan muslimin yg menghadiri shalat jenazahnya sebanyak 800.000 pria dan 60.000 wanita, bahkan bila dihitung dengan kesemua yang datang dan datang maka mencapai 1.000.000 hadirin. 
Berkata Imam Abubakar Almarwazi rahimahullah, “aku bermimpi Imam Ahmad bin Hanbal setelah ia wafat, kulihat ia disebuah taman indah, dgn pakaian jubah hijau dgn memakai Mahkota Cahaya”.Berkata Imam Abu Yusuf Alhayyan bahwa ketika wafat imam Ahmad, ada orang yg bermimpi bahwa setiap kubur diterangi pelita, dan pelita itu adalah kemuliaan atas wafatnya Imam Ahmad bin Hanbal dan banyak dari mereka yang dibebaskan dari siksa kubur karena wafatnya Imam Ahmad bin Hanbal diantara mereka. Berkata Imam Ali bin Al Banaa’, ketika dimakamkan Ummul Qathi’iy didekat makam Imam Ahmad, maka beberapa hari kemudian ia bermimpi berjumpa Ummul Qathi’iy, seraya berkata : “Terimakasih atasmu yang telah memakamkanku disamping kubur Imam Ahmad, yang setiap malam Rahmat turun dikuburnya dan Rahmat itu menyeluruh pada ahlil kubur disini hingga akupun termasuk diantara yang mendapatkannya”.

3. Hujjatul Islam Al Muhaddits Al Imam Abu Abdillah Muhammad bin Ismail Al Bukhari rahimahullah 

Beliau lahir pada hari jum’at selepas shalat jum’at 13 Syawal 194 H dan beliau wafat pada malam jumat yang sekaligus malam Idul Fitri tahun 256 H.
Berkata Imam Muhammad bin Yusuf Al Farbariy, aku mendengar dari Najm bin Fudhail berkata: “aku bermimpi Rasulullah saw dan kulihat Imam Bukhari dibelakang beliau saw, setiap beliau saw melangkah sebuah langkah, dan Imam Bukhari melangkah pula dan menaruhkan kakinya tepat dibekas pijakan Nabi saw”.
Ketika dikatakan kepada Imam Bukhari bahwa ada disuatu wilayah yang barangsiapa orang asing yang datang ke wilayah mereka maka saat setelah shalat maka penduduk setempat akan mencobanya dengan hadits – hadits tentang shalat, maka Imam Bukhari berkata : “Bila aku diperlakukan seperti itu akan kukeluarkan 10.000 hadits shahih mengenai shalat dihadapan mereka agar mereka bertaubat dan tidak lagi mengulangi perbuatan buruk itu”.
Imam Bukhari telah menulis shahih-nya sebanyak sekitar 7.000 hadits saat beliau belum berusia 17 tahun, dan ia telah hafal 100.000 hadits shahih dan 200.000 shahih di usia tersebut.
Berkata Imam Al Hafidh Muhammad bin Salam rahimahullah : “kalau datang si bocah ini maka aku terbata - bata dan tak nyaman membaca hadits”, dan ia berkata kepada seorang tamunya yang datang setelah Imam Bukhari pergi : “kalau kau datang lebih cepat sedikit kau akan berjumpa dengan bocah yang hafal lebih dari 70.000 hadits..”, maka tamunya segera bergegas menyusul Imam Bukhari, dan Imam Bukhari berkata : “sungguh aku hafal lebih dari itu, dan akan kujelaskan padamu semua masing – masing sanad periwayat hadits-nya, dimana lahirnya, tahun kelahiran dan wafatnya, sifat dan sejarah periwayat sanad - sanadnya dari semua hadits itu”.
Ketika salah seorang perawi hadits bertanya kepada Imam Bukhari mengenai nama - nama periwayat, gelar, bentuk kesalahan sanad hadits dll, maka Imam Bukhari menjawabnya bagaikan membaca surat Al Ikhlas.Berkata Imam Bukhari : “aku berharap menghadap Allah tanpa ada hisab bahwa aku pernah menggunjing aib orang lain”.
Suatu hari Imam Bukhari mengimami shalat dhuhur disebuah kebun korma, dan didalam bajunya terdapat seekor Zanbur (kumbang hitam) yang menggigit dan menyengatnya hingga 16 sengatan, selepas shalat Imam Bukhari berkata dengan tenang : “coba kalian lihat ada apakah di dalam baju lenganku ini”, maka ditemukanlah 16 luka sengatan kumbang di tubuhnya.
Suatu ketika Imam Bukhari membacakan sanad hadits dan saat ia melirik dilihatnya ada orang yang terkesima dengan ucapannya, dan Imam Bukhari tertawa dalam hati, keesokan harinya Imam Bukhari mencari orang itu dan meminta maaf dan ridho karena telah menertawakannya, padahal ia hanya menertawakan didalam hati. 
Ketika Imam Bukhari sedang mengajari hadits kepada salah seorang muridnya dan ia tampak bosan, maka Imam Bukhari berkata : “para pedagang sibuk dengan perdagangannya, para pegawai sibuk dengan pekerjaannya, dan engkau bersama Nabi Muhammad saw”.
Imam Bukhari menulis shahih-nya (Shahih Bukhari) di Raudhah, yaitu antara Mimbar dan Makam Rasulullah saw di Masjid Nabawiy Madinah Almunawwarah, dan ia mandi dan berwudhu lalu shalat 2 rakaat baru menulis satu hadits, lalu kembali mandi, berwudhu dan shalat 2 rakaat, lalu menulis 1 hadits lagi, demikian hingga selesai di hadits No.7124. Maka selesailah 7.000 hadits itu ditulis di kitab beliau, dengan bertabarruk dengan Makam Rasulullah saw dan Mimbar Rasul saw.Berkata Imam Muslim dihadapan Imam Bukhari : “Izinkan aku mencium kedua kakimu wahai Pemimpin para Muhadditsin, guru dari semua guru hadits”.
Dikatakan kepada Imam Bukhari, mengapa tak kau balas orang yang memfitnahmu dan mencacimu?, ia menjawab : “aku teringat ucapan Rasul saw : “akan muncul kelak ikhitilaf dan perpecahan, maka bersabarlah hingga kalian menjumpai aku di telaga haudh”.
Imam Bukhari mempunyai akal yang jenius, dan ia hafal bila mendengar 1X saja. Atau membaca 1X saja. Hingga ketika suatu ketika Imam Bukhari dicoba dan diajukan padanya 100 hadits yang dikacaukan dan dibolak - balik sanadnya, maka Imam Bukhari berkata : “tidak tahu… tidak tahu”, hingga hadits yang ke-100, lalu Imam Bukhari berpidato, mengulang hadits yang pertama yang disebut si penanya : “kau tadi sebut hadits dengan sanad seperti ini, dan yang benar adalah begini”, demikian hadits kedua.. ketiga… hingga 100 hadits.
Ketika telah wafatnya Imam Bukhari, terjadi kekeringan yang berkepanjangan, maka para Ulama, Huffadh dan Muhadditsin dari wilayah samraqand berduyun – duyun ke Makam Imam Bukhari, lalu mereka bertawassul pada Imam Bukhari, maka hujan pun turun dengan derasnya hingga 7 malam mereka tertahan dan tak bisa pulang ke samraqand karena derasnya hujan.

4. Hujjatul Islam Al Muhaddits Al Imam Abul Husein Muslim bin Hajjaj Alqusyairiy Annaisaburiy rahimahullah (Imam Muslim)

Beliau lahir pada tahun 204 H dan wafat pada Rajab 261 H, beliau adalah Imam Mulia yg menjadi peringkat kedua dari seluruh para Muhadditsin, yaitu setelah Imam Bukhari rahimahullah, beliau ini adalah murid daripada Imam Ahmad bin Hanbal, dan ia digelari sebagai salah satu Huffadhuddunia. Bersama Imam bukhari, yaitu salah satu dari Imam yang dalam peringkat tertinggi dari para Hafidhul Hadits, ia menulis hadits shahih pada usianya 15 tahun sebanyak 12.000 hadits shahih dan menyingkat itu semua dari 300.000 hadits.Berkata para Muhaddits : “bila kita mencatat hadits selama 200 tahun maka tetaplah kita harus kembali berpegang pada Musnad Imam Muslim”.

5. Hujjatul Islam Al Muhaddits Al Imam Malik bin Anas bin Malik Al Ashbahiy Al Madaniy rahimahullah (Imam Malik)

Beliau lahir pada tahun 93 H, dan wafat pada rabiul awal 179 H. Beliau adalah penulis kitab yang sangat termasyhur, yaitu Al Muwatta’, yang mengandung 2.000 hadits dan sanadnya.Beliau adalah seorang Ulama agung di Madinah Almunawwarah dan sangat berwibawa.
Diriwayatkan bila orang - orang mencambuk onta – ontanya untuk berusaha kemana - mana mencari seorang ulama yang paling tinggi keluasan ilmunya, niscaya mereka tak akan temukan ulama yang ilmunya melebih Sang Alim yang di Madinah, yaitu Imam Malik rahimahullah.
Imam Malik adalah Guru Imam Syafii.Berkata Imam Syafii : “bila ulama disebut sebut, maka Imam Malik adalah bintang yang berpijar”. Dan berkata Imam Syafii : “kalau bukan karena Imam Malik dan Imam Ibn Huyaynah, niscaya telah sirna ilmu di Hijaz (jazirah arab)”. Berkata Imam Syafii : “tak ada kitab yang lebih mengandung kejelasan dan pembenaran yang menyamai Al Muwatta’ Imam Malik”.
Imam Malik berpakaian rapih dan selalu menggunakan minyak wangi.Berkata Imam Al hafidh Wuhaib bahwa Imam semua ahli hadits adalah Imam Malik.Berkata Imam Qutaibah, bila Imam Malik keluar menyambut tamunya beliau berpakaian indah, memakai sifat mata, wewangian dan membagi – bagikan kipas kepada masing - masing tamunya, ia adalah Imam yang sangat berwibawa, majelis dirumahnya selalu hening dan tak ada suara keras dan tak pula ada yang berani mengeraskan suaranya, ruangan beliau dipenuhi kesejukan dan ketenangan, dan beliau dimakamkan di kuburan Baqi.
’Diriwayatkan bahwa bila Imam Malik akan membacakan hadits maka ia berwudhu, lalu merapikan janggut putihnya, lalu duduk dengan wibawa dan tenang, menggunakan wewangian, barulah beliau mengucapkan hadits Rasulullah saw, ketika ditanyakan kepadanya mengenai itu, beliau berkata : “aku mengagungkan hadits Nabi saw, aku tak menyukai mengucapkan hadits terkecuali dalam keadaan suci”, dan beliau tak suka mengucapkan hadits dalam perjalanan atau dalam terburu - buru.Bila ada orang yang mengeraskan suara saat beliau membaca hadits Nabi saw maka beliau berkata : “jangan kau keraskan suaramu, rendahkan suaramu, karena Allah telah berfirman : Wahai Orang orang yang beriman, jangan kau keraskan suaramu didepan Rasulullah saw, maka barangsiapa yang mengeraskan suaranya didepan hadits Rasulullah saw sama dengan mengeraskan suaranya dihadapan Rasulullah saw”. Imam Malik berkata : “Ilmu bukanlah dengan berpanjang - panjang riwayat, tetapi cahaya yang disimpan Allah didalam sanubari”.

6. Hujjatul Islam Al Muhaddits Al Imam Nu’man bin Tsabit (Abu Hanifah/Imam Hanafi)

Beliau wafat pada tahun 150 H, ada pendapat yang mengatakan kelahirannya pada tahun 61 H, Imam Abu Hanifah belasan tahun lebih tua dari Imam Malik, dan mereka hidup dalam satu zaman, namun diriwayatkan bahwa Imam Abu Hanifah sangat memuliakan dan menghormati Imam Malik di Madinah Almunawwarah.Imam Abu Hanifah banyak ditentang para Muhadditsin dan sebagian besar menilai haditsnya dhaif, dan beberapa fatwanya yang tampak kurang sesuai dengan Jumhur Ulama. Namun sebagian pendapat mengatakan karena justru hal itu disebabkan karena di masa beliau adalah masa dahsyatnya fitnah, dan beliau tergolong kepada generasi Tabi’in
(*sumber : Asshafwatusshofwah, Tadzkiratul Huffadh, Siyar fii A’laaminnubala, Tanbihul Mughtarrin, Tariikh Asshaghir, Tarikh Al Baghdad, Fathul Baari Al masyhur).
Buku Kenalilah Aqidahmu 2 (Al Habib Munzir Al Musawa)


Alasan Mengapa Basmalah Tidak Dicantumkan Pada Surat Attaubah

Basmalah dilarang dibaca pada awal surat Attaubah karena memang tak dicantumkan dalam mushaf Al Qur'an, tak pula diperintahkan oleh Rasul SAW untuk menuliskannya, bila kita menambahinya maka kita telah mengacau Al Qur;an yg dicatat oleh para sahabat menurut perintah Nabi SAW.


Sejarahnya adalah bahwa Ibbn Abbas ra bertanya kepada Utsman bin Affan ra, "mengapa kau tak mencantumkan basmalah pada awal surat Attaubah?, maka Utsman bin Affan ra menjawab "aku ragu, bahwa sebenarnya surat Attaubah itu adalah sambungan dari Surat Al Anfal, karena Rasul SAW selalu menentukan masing-masing ayat pada suratnya, taruh ayat ini di surat anu, ayat ini di surat anu, dan Rasul SAW tak memerintahkan menaruh basmalah pada awal surat Attaubah, maka aku ragu sekiranya Attaubah itu bagian/sambungan dari Surat Al Anfal, maka aku tak berani menuliskan Basmalah sebagai tanda pemisah antara dua surat, demikian pendapat Imam Tirmidzi, Imam Ahmad, Imam Abu Dawud, Imam Nasai. (Tafsir Imam Ibn Katsir Juz 2 hal 332).



Pendapat lainadalah bahwa Rasul SAW tak memerintahkan ditulisnya basmalah saat penulisannya. (Tafsir AL Jalalain Juz 1 Hal 239)



Namun kedua pendapat ini semakna, jelaslah bahwa Utsman bin Affan ra tak berani menuliskannya, karena tak ada perintah Rasul SAW untuk mencantumkannya, maka Utsman bi Affan ra ragu apakah ini merupajan dua surat atau saru surat, namun riwayat Ali Bin Abi Thalib kw bahwa Surat Attaubah turun atas Allah dan RasulNya yg berlepas diri dari perbuatan mereka orang-orang dhalim pada yat-ayat tersebut, maka tak sewajarnya menggunakan basmalah, karena basmalah adalah lambang kasih sayang Allah SWT.



Maka bila kita menaruhkan basmalah padanya, maka kita telah merubah Al Qur'an karena tidak diperintah oleh Rasul SAW untuk mencantumkan basmalah padanya.

Hadits Keutamaan Haji dan Umrah

*
ألْعُمْرَةُإلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌلِمَابَيْنَهُمَا, وَالْحَجُّ الْمَبْرُوْرُلَيْسَ لَهُ جَزَاءٌإلاَّ الْجَنَّةُ

“Umrah ke Umrah adalah penghapus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya selain Surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)



*

Dari Ibnu Mas’ud Radiyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah Shalallahu’alaihi Wasallam bersabda :

تَابِعُوْا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوْبَ, كَمَا يَنْفِيْ الْكِيْرُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ, وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُوْرَةِ ثَوَابٌ إلاَّ الْجَنَّةُ


“Iringilah antara ibadah haji dan umrah karena keduanya meniadakan dosa dan kefakiran, sebagaimana alat peniup api menghilangkan kotoran (karat) besi, emas dan perak, dan tidak ada balasan bagi haji mabrur melainkan Surga.” (HR. At Tirmidzi, An Nasa’i, dan selainnya)



*

Dari Abu Hurairah Radiyallahu’anhu, dia berkata, Aku mendengar Nabi Shalallahu’alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ حَجَّ لِلَّهِ عَزَّوَزَلَّ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ


“Barangsiapa melakukan haji ikhlas karena Allah Subhanahu Wata’ala tanpa berbuat keji dan kefasikan, maka ia kembali tanpa dosa sebagaimana waktu ia dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)



*

Dari Ibnu Umar Radiyallahu’anhuma dari Nabi Shalallahu’alaihi Wasallam, beliau bersabda :

اَلْغَازِيْ فِيْ سَبِيْلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ, وَفْدُاللَّهِ, دَعَاهُمْ فَأجَابُوهُ. وَسَألُوْهُ فَأعْطَاهُمْ


“Orang yang berperang di jalan Allah dan orang yang menunaikan haji dan umrah, adalah delegasi Allah. (ketika) Allah menyeru mereka, maka mereka memenuhi panggilan-Nya. Dan (ketika) mereka meminta kepada-Nya, maka Allah mengabulkan (permintaan mereka).” (Hadist Hasan, dalam Shahih al Jaami’ish Shaghiir dan Sunan Ibnu Majah)




Rabu, 25 Juli 2012

Kerinduan Rasul SAW kepada umat Beliau SAW

Suatu ketika berkumpulah Rasul SAW bersama sahabat-sahabatnya yang mulia. Di sana hadir pula sahabat paling setia, Abu Bakar ash-Shiddiq. Kemudian terucap dari mulut baginda yang sangat mulia:

“Wahai Abu Bakar, aku begitu rindu hendak bertemu dengan saudara-saudaraku.”

Suasana di majelis itu hening sejenak. Semua yang hadir diam seolah sedang memikirkan sesuatu. Lebih-lebih lagi sahabat Abu Bakar, itulah pertama kali dia mendengar orang yang sangat dikasihinya melontarkan pengakuan demikian.

“Apakah maksudmu berkata demikian, wahai Rasulullah? Bukankah kami ini saudara-saudaramu?” Abu Bakar bertanya melepaskan gumpalan teka-teki yang mulai memenuhi pikiran.

“Tidak, wahai Abu Bakar. Kamu semua adalah sahabat-sahabatku tetapi bukan saudara-saudaraku.” Suara Rasulullah bernada rendah.

“Kami juga saudaramu, wahai Rasulullah,” kata seorang sahabat yang lain pula.

Rasulullah menggeleng-gelangkan kepalanya perlahan-lahan sambil tersenyum. Kemudian bersabda,

“Saudara-saudaraku adalah mereka yang belum pernah melihatku tetapi mereka beriman denganku dan mereka mencintai aku melebihi anak dan orang tua mereka. Mereka itu adalah saudara-saudaraku dan mereka bersama denganku. Beruntunglah mereka yang melihatku dan beriman kepadaku dan beruntung juga mereka yang beriman kepadaku sedangkan mereka tidak pernah melihatku.” (HR. Muslim) 


Semoga kita semua termasuk umat yang d rindukan Beliau SAW.. Aamiin Allahumma Aamiin..









Percakapan antara Rasulullah SAW dengan iblis

Rasulullah (R) bertanya : “Apa yg kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku hendak shalat?”


Iblis (I) menjawab: “aku merasa panas dingin dan gemetar”



R: “kenapa?”

I: “Sebab setiap seorang hamba besujud 1X kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat”

R: “jika seorang umatku berpuasa?”

I: “tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka”

R: “jika ia berhaji?”

I: “aku seperti orang gila”

R: “jika ia membaca Al-Quran?”

I: “aku merasa meleleh laksana timah diatas api”

R: “jika ia bersedekah?”

I: “itu sama saja org tsb m'belah tubuhku dgn gergaji”

R: “mengapa bisa begitu?“

I: ”sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya, yaitu :
1. Keberkahan dlm hartanya,
2. Hidupnya disukai,
3. Sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dgn api neraka,
4. Terhindar dari segala macam musibah akan terhalau dr dirinya,

R: “apa yg dapat mematahkan pinggangmu?”

I: “suara kuda perang di jalan Allah.”

R: “apa yg dapat melelehkan tubuhmu?”

I: “taubat org yg bertaubat”

R: “apa yg dpt membakar hatimu?”

I: “istigfar di waktu siang & malam”

R: “apa yg dpt mencoreng wajahmu?”

I: “sedekah yg diam2”

R: “apa yg dpt menusuk matamu?”

I: “shalat fajar”

R: “apa yg dpt memukul kepalamu?”

I: “shalat berjamaah”

R: “apa yg paling mengganggumu”

I: “majelis para ulama”

R: “bagaimana cara makanmu?”

I: “dengan tangan kiri dan jariku”

R: “dimanakah kau menaungi anak2mu di musim panas?”

I: “dibawah kuku manusia”

R: “siapa temanmu wahai iblis?”

I: “pezina”

R: “siapa teman tidurmu?”

I: “pemabuk”

R: “siapa tamumu?”

I: “pencuri”

R: “siapa utusanmu?”

I: “tukang sihir (dukun)”

R: “apa yg membuatmu gembira?”

I: “bersumpah dgn cerai”

R: “siapa kekasihmu?”

I: “org yg meninggalkan Sholat Jum'at”

R: “siapa manusia yg paling membahagiakanmu?"

I: “org yg meninggalkan shalatnya dgn sengaja”.

Selasa, 24 Juli 2012

Renungan

Ingatlah bahwa semua aib orang yang kita lihat, jangan menghinanya, mungkin kita pernah berbuat hal itu atau yang lebih dari itu, jika tidak, mungkin Allah sudah mengampuni dosanya yang besar dan belum mengampuni dosa kita yang kecil, dan ingatlah kita ini hanya seonggok daging, bercampur tulang, urat dan darah, yang dibungkus kulit, lahir dalam keadaan lemah, dan akan berakhir sebagai santapan hewan bawah tanah, lalu apa yang bisa membuat kita tidak rendah diri karena tak ada yg bisa dibanggakan, kesemua kenikmatan yang kita miliki akan dipertanggungjawabkan kelak, dan semua manusia akan berakhir di batu nisannya, semua kegembiraan, teman, kerabat, kekasih, kita akan direnggut untuk berpisah dengan itu semua, untuk berpindah alam yg berupa penjara alam kubur atau sambutan mulia sebagai tamu Allah swt.