.Bismillah

.Bismillah

Jumat, 27 Juli 2012

Sholat Tahajjud


“Dan pada sebagian malam tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Allah mengangkatmu ke tempat yang Terpuji.” (QS. Al-Isra: 79)

“Tidak ada yang disukai setan daripada orang yang banyak makan dan banyak tidur. Jika makan banyak pasti minumnya banyak dan tidurnya lelap pula. Akhirnya rugi sekali di akhirat kelak.”(Wahhab bin Munabih)

“Obat penyakit hati itu ada lima: membaca sambil merenungkan isi Al-Qur’an, puasa, shalat malam, berdoa di waktu sahur dan bergaul dengan orang-orang soleh.”(Yahya bin Muadz)

Sabda Rasul SAW : “Tuhan kita Yang Maha Suci dan Maha Tinggi akan turun pada setiap malam ke langit dunia ini (yaitu) pada sepertiga malam yang terakhir, kemudian ia akan berfirman, ‘Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku akan mengabulkan (doa)nya dalam setiap malam. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka Aku akan memberikan kepadanya. Dan, barangsiapa yang memohon ampunan kepada-Ku maka Aku akan mengampuninya’ .” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi)

                                                                                                                                                                              

Di ambil dari forum tanya jawab www.majelisrasulullah.org
Di jawab oleh Al Habib Munzir Al Musawa.

Tanya : 

1. Bagaimana tata cara kita melaksanakan sholat tahajud,apakah sholat tahajud itu harus tidur malam dahulu atau tidak.teman ana mengatakan yang namanya sholat tahajud itu tidak perlu tidur malam,kata teman ana bahwa sholat tahajud ada yang mengatakan harus tidur malam dahulu itu tidak berlandasan dan adapun hadits nya dhoif,

bagaimana tanggapan habib?

2.Mengenai bacaan sujud sahwi itu sumbernya dari mana Habib,ana pernah baca buku bahwa bacaaan sujud sahwi itu berasal dari mimpi seorang sufi.


Jawab:

Shalat Malam (Qiyamullail) mempunyai dua cara, tidur dulu dan tidak.

Rasul saw mengerjakan keduanya, sebagaimana diriwayatkan pada Shahih Bukhari, demikian pula shahih Muslim dan lainnya bahwa Rasul saw melakukan shalat malam sebelum tidurnya dan adapula riwayat lain juga pada Shahih Bukhari (hadits no.1091, 1095 dan banyak lagi), juga pada Shahih Muslim dan lainnya bahwa Rasul saw melakukannya dan memerintahkannya dengan tidur terlebih dahulu, demikian dilakukan para sahabat, Tabi'in dan selanjutnya hingga kini, itulah yg dinamakan Qiyamullail, ada yg mengerjakannya dengan tidur dulu, atau sebelum tidur, namun yg paling afdhal adalah yg tidur dahulu, karena lebih banyak hadits yg meriwayatkannya.

mengenai Tahajjud, adalah Qiyamullail yg didahului oleh tidur.
wahai saudaraku, sampaikan pada teman anda yg mengatakan bahwa Tahajjud adalah boleh saja sebelum tidur itu, agar ia mempelajari bahasa arab dahulu sebelum mengatakan dhoif, "TAHAJJUD" itu maknanya bangun malam setelah tidur, kalau ia mengatakan bahwa Tahajjud tak perlu tidur dulu berarti ia mempunyai bahasa sendiri dalam memahami hadits, kalau dalam bahasa Arab tak ada makna lain untuk kalimat TAHAJJUD selain bangun malam selepas tidur,
kasus ini seakan ada orang yg berkata kepada anda bahwa makna kalimat KEPALA adalah KAKI, dan ia mengatakan kalau hadits yg menjelaskan bahwa KEPALA adalah ujung atas tubuh manusia yg padanya terkandung akal, kedua telinga, kedua mata dll, ia akan mengatakan bahwa ucapan itu dhoif, karena yg benar adalah makna KEPALA adalah alat berjalan, yaitu KAKI.
mengenai makna TAHAJJUD adalah bangun setelah tidur dapat dirujuk pada Tafsir Imam Qurtubi Juz 10 hal 308, bahwa yg disebut Tahajjud adalah tidur dahulu, karena Tahajjada berarti Tanwiim, (bangun setelah tidur), demikian pula pada Tafsir Imam Attabari Juz 15 hal 141,dan Tafsir Imam Ibn Katsir Juz 3 hal 55, dan tak ada makna lain dalam kalimat TAHAJJUD dalam bhs arab selain bangun malam setelah tidur.

2. Mengenai bacaan sujud sahwi memang tak teriwayatkan dalam ahadits, namun para ulama mengambil cara Istihsan, karena doa apapun boleh boleh saja dalam sujud, mengenai mereka yg alergi terhadap mimpi, ketahuilah bahwa Adzan pun berawal dari mimpi para sahabat radhiyallahu 'anhum, bahkan Nama "Muhammad" (saw) atas Rasul saw pun berawal lewat mimpi ibunya, Aminah ra.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar