.Bismillah

.Bismillah

Senin, 04 Mei 2015

Peristiwa Isra’ Mi'raj Nabi Muhammad SAW

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠﻰَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ، ﺍﻟْﻔَﺎﺗِﺢِ ﻟِﻤَﺎ ﺃُﻏْﻠِﻖَ ﻭَﺍﻟْﺨَﺎﺗِﻢِ ﻟِﻤَﺎ ﺳَﺒَﻖَ، ﻧَﺎﺻِﺮِ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ، ﻭَﺍﻟْﻬَﺎﺩِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَ
ﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻘِﻴْﻢِ ﻭَﻋَﻠﻰَ ﺁﻟِﻪِ ﺣَﻖَّ ﻗَﺪْﺭِﻩِ ﻭَﻣِﻘْﺪَﺍﺭِﻩِ ﺍﻟﻌَﻈِﻴْﻢِ
Para habib, para sesepuh, para kyai, yang kedatangan mereka Insya Allah menambah keberkahan di majelis ini.
Hadirin rahimakumullah, kita sekarang masih di bulan Rajab, tepatnya kita berada dimalam kesembilan Rajab dan rasanya kurang afdhal jika kita tidak membahas tentang kisah Isra’ Mi’raj nya Nabi Muhammad Saw, semua yang berkaitan dengan Baginda Nabi Muhamad Saw tentu menambah kerinduan serta kecintaan kita dan ta’aluk hati kita kepada beliau Nabi Muhammad Saw, yang dengan itu menjadikan iman kita bertambah setiap ada tambahan cinta tambahan kerinduan di hati kita kepada Nabi Muhammad Saw. Maka alangkah penting nya, bahkan betapa wajib nya kita mencari tahu, mendengar dan mempelajari kejadian kejadian yang terjadi dalam kehidupan Nabi Muhammad Saw, dan diantara nya adalah kejadian Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad Saw.
Para ulama kita seperti Al habib Salim Asyatiri, Al habib Ali al Jufri, syekh al Bhuthi jika membahas tentang Isra Mi’raj bisa memakan waktu hingga satu jam bahkan hingga dua jam. Namun dalam waktu kita yang singkat ini saya ingin menyampaikan satu bagian sejarah Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw yang ditulis dan dibahas oleh Al imam Abdurrahman as Suhaily, salah seorang pakar ulama di jaman dahulu , seorang ahli sirah, seorang ahli nasab, seorang ahli bahasa, di negeri Afrika Utara yaitu daerah Maghrib. Beliau mensyarahkan kitab Sirah Ibnu Hisyam menjadi sebuah syarah yang begitu istimewa yang beliau beri judul Ar Raudhul Unuf atau taman yang indah, menjelaskan sirah kehidupan Nabi Muhammad Saw yang ditulis oleh al imam Ibnu Hisyam.
Secara garis besar nya yang kita ketahui dari Isra’ Mi’raj ada dua kejadian. Isra’ arti nya perjalanan Nabi Muhammad Saw dimalam hari dari negeri Mekkah ke negeri Palestina (Baitul Maqdis) atau jaman dahulu disebut negeri Elia yaitu sekarang yang dikenal Palestina. Sedangkan Mi’raj adalah naiknya Nabi Muhammad Saw dari Baitul Maqdis menembus tujuh lapis langit, sampai nanti ke Sidratul Muntaha sampai terus naik keatas, sampai Malaikat Jibril pun berhenti tidak bisa menemani Nabi Muhammad Saw dan Nabi Muhammad Saw terus menembus tabir tabir cahaya yang begitu agung yang begitu hebat, yang malaikat Jibril mengatakan “Ya Muhammad, jika saya maju sejengkal niscaya aku terbakar, tapi jika Engkau yang naik akan mampu menembus nya”. Inilah kemuliaan Nabi kita Nabi Muhammad Saw. Walaupun beliau seperti kita yang secara dhahir nya adalah darah dan daging tapi disuatu tempat kedudukan malaikat Jibril  pemimpin para malaikat pun tidak bisa menembus tabir tabir cahaya yang begitu kuat dan begitu hebat, sehingga beliau pun mengatakan “Sampai disini batasanku Ya Muhammad” وَمَا مِنَّآ إِلَّا لَهُۥ مَقَامٌۭ مَّعْلُومٌۭ;
Masing masing kita ada maqam nya sendiri sendiri. Sampai lah Nabi Muhammad Saw menerima wahyu dari Allah Swt, yaitu perintah sholat lima waktu dan yang ingin saya sampaikan adalah satu hal yang jarang dikitab lain disebutkan tapi ini suatu hal menarik, yaitu kejadian tentang naiknya Nabi Muhammad Saw menembus langit langit yang tujuh lapis itu, sebagaimana sirah menyebutkan ketika pada langit pertama Nabi Muhammad Saw naik bersama Jibril mengetuk pintu, kemudian dibukakan oleh malaikat penjaga pintu, karena ditiap langit ada malaikat nya, masing masing malaikat punya anak buah tujuh puluh ribu malaikat, dan masing masing mempunyai anak buah lagi. Maka ketika mengetuk pintu pada langit pertama dan Nabi Muhammad Saw dipersilahkan, kemudian ditanya oleh malaikat, “Bersama siapa kau wahai Jibril ?” Maka dijawab oleh malaikat Jibril “Bersama Muhammad Saw”, “Apakah sudah diutus ?”, Dijawab kembali sudah diutus, maka dipersilahkan Ahlan Wa sahlan disambut oleh malaikat penjaga langit pertama. Kemudian disitu Nabi Muhammad Saw berjumpa dengan Nabi Adam as Abul Basyar, maka disambut Ahlan wa sahlan, selamat datang wahai anak yang sholeh dan Nabi yang sholeh. Karena Nabi Adam adalah moyang dari seluruh manusia dan moyang dari  Nabi Muhammad Saw
Kemudian naik lagi kelangit kedua dan mengetuk pintu langit kedua, kemudian ditanya oleh Malaikat penjaga, siapa? (yang mengetuk pintu langit) dijawab aku Jibril, “Bersama siapa kau wahai Jibril ?” Maka dijawab oleh malaikat Jibril “Bersama Muhammad saw”. “Apakah sudah diutus?” Yang dimaksud diutus disini adalah diutus untuk Isra Mi’raj sebab para malaikat tahu Nabi Muhammad Saw sudah diutus di muka bumi, sudah diangkat menjadi Nabi Muhammad Saw tapi mereka juga tahu bahwa nanti suatu waktu Bahwa Nabi Muhammad Saw akan dipanggil oleh Allah Swt untuk Isra dan Mi’raj.
Dan demikian di pintu langit kedua di bukakan dan masuklah Nabi Muhammad Saw, disambut oleh para malaikat disana dan juga berjumpa dengan dua orang sepupu  yaitu Nabi Isa As dan Nabi Yahya As, dimana Nabi isa dan Nabi Yahya ibunya ini adik kakak. Nabi Muhammad Saw disambut selamat datang wahai Nabi yang sholeh dan saudara yang sholeh, dan bercakap cakap lah para Nabi dan dilangit ketiga berjumpa dengan Nabi Yusuf As yang Rasulullah Saw menyampaikan, telah diberi separuh ketampanan serta kecantikan manusia seluruhnya, bahwa ketampanan dan kecantikan manusia seluruh nya baik laki laki atau perempuan jika dikumpulkan semuanya maka hanya separuh nya itu ada dan terwujud dalam wajah Nabi Yusuf As. Rasulullah Saw menyampaikan ketika melihat Nabi Yusuf As bagaikan melihat bulan purnama. Dan demikian pula pada langit keempat dan dilangit keempat berjumpa dengan Nabi Idris As, dalam Al Quran Allah Swt berfirman
وَرَفَعْنَٰهُ مَكَانًا عَلِيًّا
Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (Qs : Maryam ayat 57)
“Kami angkat dia tempat yang tinggi”  dimana menurut sirah dan atsar hadit bahwa Nabi Idris As pernah dinaikkan kelangit yang keempat dan diwafatkan disana.
Dan kemudian dilangit kelima berjumpa dengan Nabi Harun As, yang Jibril mengatakan  .. “Orang yang sangat dicintai oleh kaumnya”. Kaum bani israil ketika diutus Nabi Musa As dan Nabi Harun mereka tahu kedudukan Nabi Musa As lebih tinggi dan Nabi Harun pun tunduk kepada Nabi Musa As Kalimullah Ulul Azmi, tapi kecintaan mereka lebih kepada Nabi Harun karena Nabi Musa As itu keras dan tegas sedangkan Nabi Harun As lemah lembut.
Pada langit keenam berjumpa dengan Nabi Musa As Kalimullah, yaitu Nabi yang membawa syariat taurat kitab yang lengkap, segala sesuatu ada dalam Taurat. Sebagaimana Al Quranul Karim   demikian juga Taurat, walaupun tentu Al Quran lebih mulia dan lebih sempurna. Nabi Musa As adalah Nabi peperangan, pemimpin peperangan.
Kemudian dilangit ketujuh berjumpa dengan Nabi Ibrahim As yang sedang duduk berandar pada dinding menghadap Baitul Makmur yaitu adalah suatu bangunan di langit yang ketujuh, yang arahnya sejajar dengan Ka’bah atau tepat diatas Ka’bah. Disitu setiap hari masuk tujuh puluh ribu malaikat , beribadah kepada Allah swt siang malam setiap waktu sampai hari kiamat tak keluar keluar, tujuh puluh ribu setiap hari. Demikian di Ka’bah setiap detik tidak pernah putus orang yang bertawaf di Ka’bah. Jika putus mungkin itu pertanda akan datangnya kiamat.
Al imam As Suhaili membahas tentang rahasia, kenapa dalam tiap langit itu berjumpa hanya dengan Nabi Nabi tertentu saja dan kenapa bukan Nabi Yang lain sedangkan Nabi banyak sekali, bahkan ketika masih di Baitul Maqdis Nabi berjumpa dengan semua Nabi yang pernah diutus oleh Allah Swt dan ditegakkan sholat berjamaah dan Rasulullah Saw menjadi Imam mereka. Bahkan sebagian menyebutkan berjumlah seratus dua puluh empat ribu Nabi dan Rasul.
Dan kenapa di khususkan hanya mereka, Nabi nabi yang dijumpai oleh Rasulullah Saw dan bukan Nabi yang lain nya, dan terdapat perbedaan penafsiran tentang hal ini, Al Imam As Suhaili memberikan penafsiran yang begitu bagus dari beliau sendiri, beliau mengatakan, Barang kali ini penafsiran yang diambil ilmu Ru’yah, tabir Ru’yah ilmu menfasirkan mimpi . Dalam kalangan Ahli mimpi, jika seseorang mimpi jumpa seorang Nabi, misalnya mimpi Berjumpa Nabi Ibrahim, dan yang berkaitan Nabi Ibrahim adalah ibadah haji, maka itu bisa pertanda bahwa orang terebut akan pergi haji.
Beliau mengatakan, barangkali makna rahasia Nabi Muhammad Saw berjumpa dengan para Nabi nabi pada tiap langit itu dikaitkan dengan ilmu Ta’biru Ru’yah, Ta’bir mimpi.
Ketika Nabi Muhammad Saw naik kelangit pertama berjumpa dengan Abul Basyar, ayah nya semua manusia. Kenapa Nabi Adam ada di langit pertama, karena Nabi Adam As adalah Nabi yang pertama kali berada di surga, kemudian keluar dari surga dan meninggalkan surga yang penuh dengan kenikmatan yang dicintai oleh Nabi adam As  dan tinggal di bumi.
Demikian pada Nabi Muhammad Saw yang pertama kali tinggal di Mekkah,vnegeri yang paling dicintai oleh Nabi Muhammad Saw, tanah haram nya Allah Swt yang disitu terdapat Ka’bah ada Baitul Haram, sangat berat Nabi Muhammad Saw meninggalkan nya untuk Hijrah meninggalkan Mekkah, tapi  karena terpaksa dan karena siksaan serta gangguan juga permusuhan bahkan upaya pembunuhan dari kaum Kafir Qurais, maka Nabi Muhammad Saw terpaksa hijrah ke Madinah yang sebelumnya beliau perintahkan para sahabat untuk hijrah ke Madinah terlebih dahulu. Ketika keluar dari Mekkah Nabi Muhammad Saw mengatakan  , “Wahai Mekkah sungguh demi Allah tidak ada suatu negeri yang lebih aku cintai daripada engkau, kalaulah bukan karena kaum mu kaum Qurais maka aku tidak akan meninggalkan engkau”.
Jadi berkata Al imam As Suhaili, bahwa itu adalah isyarat ketika Nabi Muhammad Saw Isra dan Mi’raj beliau diperlihatkan Nabi Adam As dilangit pertama, ini adalah isyarat bahwa Nabi Muhammad Saw akan keluar dari tempat yang beliau cintai yaitu Mekkah untuk hijrah meninggalkan Mekkah, sebagaimana kejadian ketika Nabi Adam As keluar dari surga, tempat segala kenikmatan , tapi Nabi Adam As turun ke muka bumi atas perintah Allah Swt.
Kemudian dilangit kedua Nabi Muhammad Saw berjumpa dengan  dua orang sepupu yaitu Nabi Isa As dan Nabi Yahya bin Zakaria dan ini merupakan bisyarah bahwa ketika nanti Nabi Muhammad Saw berhijrah dari Mekkah ke Madinah mendapatkan gangguan dari kaum Yahudi disekitar mereka, hasud nya mereka, cacian mereka, penghianatan bahkan upaya pembunuhan dari mereka kepada Nabi Muhammad Saw seperti yang terjadi pada Nabi Isa As dan Nabi Yahya As, yang kedua Nabi ini walaupun tinggal bersama suku mereka kaum Bani Israil namun tetap ada upaya pembunuhan dari kaum yang hasud kepada kedua Nabi ini, Nabi Yahya As berhasil dibunuh oleh mereka, mati syahid dibunuh oleh Bani Israil dan Nabi Isa As pun mau dibunuh tapi Allah swt angkat kelangit dan nanti Allah swt akan turukan di akhir zaman.
Disini ada Nabi Muhammad Saw upaya pembunuhan Nabi Muhammad Saw berkali kali tapi selalu gagal karena Allah swt selamatkan Nabi Muhammad Saw sebagaimana Nabi Isa As diselamatkan oleh Allah Swt.
Dan sebagaimana Nabi Yahya As dibunuh oleh Bani Israil dan Nabi Muhammad Saw pun pernah diracun oleh seorang perempuan Yahudi yang memberikan hadiah kambing bakar yang telah diracun kepada Nabi Muhammad Saw dan Nabi Muhammad Saw memakan nya bersama sebagian sahabat, tapi Rasulullah Saw perintahkan untuk dikeluarkan untuk dimuntahkan daging itu, dan Rasulullah Saw menyampaikan bahwa, Sesungguhnya daging kambing ini telah berkata kepadaku, Jangan kau memakan ku Ya Rasulullah Saw karena aku beracun. Namun telah ada sebagian yang tertelan oleh Rasulullah Saw dan ada satu sahabat yang meninggal langsung karena racun yang begitu ganas dan berbahaya. Sehingga Rasulullah saw perintahkan menangkap perempuan Yahudi tersebut dan ditanyakan, kenapa engkau berbuat begini, meracuni Nabi Muhammad Saw? maka dia berkata keadaan ku hancur diperangi oleh umat Islam. Sebenarnya itu juga karena sebab khianat mereka sendiri maka nya diperangi dan perempuan itu berkata, maka jika aku meracuni engkau dan engkau bukanlah Nabi atau Nabi palsu maka memang pantas untuk mati dan selesai semua nya, tapi jika seandainya engkau Nabi yang benar engkau pasti selamat . Dalam satu riwayat perempuan itu dibebaskan oleh Nabi Muhammad Saw.
Rasulullah Saw diracuni walaupun tidak sampai menyebabkan wafat, tapi Rasulullah Saw berkata bahwa bekas racun itu selalu sesekali datang atau kambuh bahkan terasa hingga Nabi Muhammad Saw wafat, Rasulullah berkata, ini adalah karena sebab racun itu dan sekarang memutus urat nadi saya. Jadi Allah Swt berikan Nabi Muhammad Saw mati syahid juga, walau memang derajat beliau memang telah jauh mulia daripada para syuhada, tapi untuk menyempurnakan kedudukan dan kemuliaan Nabi Muhammad Saw.
Adapun dilangit ketiga berjumpa dengan Nabi Yusuf As, yang mana Nabi Yusuf As pernah dihasud oleh kaumnya dan saudara saudara nya sendiri . Dalam surat Yusuf, Allah Swt kisahkan bagaimana saudara saudara Nabi Yusuf yang hasud dan iri kepada Nabi Yusuf As karena lebih dicintai oleh ayah nya. Maka mereka berusaha berbuat makar dan ingin membuang Nabi yusuf As, sampai akhirnya dibuang kesumur, diambil oleh musafir dan dijual dimesir dan diperkerjakan oleh orang kaya pembesar negeri hingga segala kejadian lain nya, dengan Zulaikha dengan raja mesir sampai akhir nya kemudian Allah Swt angkat derajat nya menjadi pembesar di kerajaan Mesir, sampai datang musim paceklik yang orang orang dari negeri lain berdatangan minta makanan dan gandum dari raja Mesir yang terkenal mempunyai simpanan hasil panen yang banyak, maka bertemulah disitu Nabi Yusuf dengan saudara saudara nya yang datang sampai mereka mengenali Nabi Yusuf As dan mengaku bahwa mereka bersalah  “Sungguh Allah telah melebihka engkau daripada kami, kami mengaku bersalah, maafkan kami”. Maka Nabi Yusuf As mengatakan  “Tidak ada lagi celaan bagi kalian, Allah ampuni dosa dosa kalian”. Nabi Yusuf dihina, dimusuhi tapi begitu berkuasa  dan saudara saudaranya tunduk dan lemah namun dengan besar hati Nabi Yusuf As memaafkan nya.
Demikian pula pada Nabi Muhammad Saw disakiti oleh kaumnya sendiri oleh kaum Qurais, berupa cacian bahkan upaya pmbunuhan dan lain sebagainya tapi ketika Rasulullah Saw sudah berkuasa mendatangi Mekkah dan tunduk kota Mekkah tanpa pertempuran yang sebelumnya dikuasai oleh orang kafir Qurais, Rasulullah Saw membawa sepuluh ribu pasukan dan orang orang Qurais pun menyerah. Dan Rasulullah saw memberikan jaminan, bahwa siapa yang masuk masjidil Haram maka ia akan aman, siapa yang masuk dalam rumah nya maka ia aman, siapa yang masuk rumah pemimpin mereka Abu Sofyan maka aman dan tak akan diganggu, maka masuklah Rasulullah Saw bersama sahabat dan pasukan ke Mekkah tanpa pertempuran. Lalu Rasulullah Saw bertawaf di Ka’bah dan  dikumpulkan orang orang Qurais, dan mereka menyadari bahwa dulu mereka telah berbuat jahat kepada Nabi Muhammad Saw. Rasulullah Saw berkata, “Wahai kaum Qurais apa yang kalian kira apa yang kalian sangka tidak akan kulakukan kepada kalian”. Jika pun Nabi Muhammad saw mau membunuh mereka maka beliau mampu dan mereka juga dulu berlaku jahat atas Nabi Muhammad Saw, namun mereka juga mengetahui Akhlak Nabi Muhammad Saw yang selalu menyambung silaturrahim,
“Tentu kebaikan dari engkau wahai saudara kami yang mulia dan anak saudara kami yang mulia”, demikian kata orang Qurais yang dahulu begitu jahat namun ketika telah tunduk lemah mereka tunduk dan berkata pada Nabi Muhammad Saw, “Wahai saudara kami yang mulia”. Lalu Rasulullah Saw menjawab, “Aku berkata sebagaimana perkataan Yusuf saudaraku,  Pergilah tidak ada celaan dan kalian bebas”.
Dan pada langit keempat berjumpa dengan Nabi Idris As yang Allah Swt angkat sampai kelangit ke empat menurut riwayat, demkikan juga pada Nabi Muhammad Saw mendapat kemuliaan lebih dari itu  yaitu menembus tujuh lapis langit bahkan mendapat kemuliaan melihat langung Dzat Allah Swt.  Begitu juga kedudukan yang tinggi yang diperoleh  Nabi Idris As dan beliau adalah manusia pertama yang menulis buku dengan pena. Dan Nabi Muhammad Saw juga menulis atas pertintah beliau untuk menulis surat kepada para Raja raja untuk masuk Islam, raja Mesir , kaisar Persia, kasiar Romawi, raja Arab, raja Bahrain untuk masuk Islam,  masuk lah Islam maka engkau akan selamat.
Dan Allah Swt angkat nama Rasulullah Saw begitu mulia dan hingga sampai kemana mana, bahkan tiap kali adzan diseluruh permukaan bumi disebut Asyhadu alla ilaaha illallah , Asyhadu anna Muhamadurraulullah.
Langit kelima Nabi Muhammad Saw berjumpa dengan Nabi Harun As yang sangat dicintai oleh kaumnya, begitu juga Nabi Muhammad Saw yang dahulu dibenci oleh orang orang Arab, dibenci oleh kaum Qurais, namun berubah menjadi orang yang paling dicintai oleh orang Qurais bahkan oleh orang Arab bahkan seluruh penjuru dunia muslim mencintai Nabi Muhammad Saw.
Allahumm shalli wasalim alaih.
Jika cinta Nabi Muhammad Saw maka seringlah bershalawat.
Pada langit keenam berjumpa dengan Nabi Musa As, Nabi yang bertempur dan berperang. Dan demkian juga Nabi Muhammad Saw Aku adalah Nabi (pemimpin) pertempuran tapi juga Nabi yang rahma. Bertempur berperang berjihad untuk menegakkan kalimat Allah Swt, yang tadi nya seluruh permukaan bumi ini penuh dengan kegelapan, kufur dan syirik yang menyembah api, menyembah berhala, berubah semua menyembah Al haqq al wahidul qahar. Yang mentauhidkan kalimat La ilaaha illallah ini adalah jasa Nabi Muhammad Saw dan para sahabat.
Dan pada langit ketujh Rasulullah Saw berjumpa dengan Nabi Ibrahim As yang mengazaskan Ka’bah, yang mengumumkan untuk pergi haji, begitu juga pada Nabi Muhammad Saw yang pada akhir hayat beliau kembali ke Mekkah untuk berpuasa dan mengumumkan haji bagi umat Islam. Akhir hayat Nabi Muhammad Saw seperti akhir hayat Nabi Ibrahim As beliau mengumumkan haji dan beliau pergi haji wada’ setelah haji dan hanya beberapa bulan beliaupun wafat. Ini adalah suatu isyarat dari Allah Swt  kepada Nabi Muhammad Saw bahwa keadaan Rasulullah Saw akan seperti Nabi Nabi sebelumnya.
Semoga menambah kepahaman dan kecintaan kita kepada biografi Nabi Muhammad Saw.
Semoga Allah tanamkan kecintaan atas Nabi Muhammad Saw pada hati kita, sanubari kita, akal fikiran kita sehingga selalu lidah kita menyebut Baginda Nabi Muhammad Saw
Allahumma shalli ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali Muhammad.
وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Jasaltu Itsnain Majelis Rasulullah
Senin  27 April 2015, Masjid Raya Almunawar Pancoran
~ Habib Hamid Barakwan ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar