بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Pesan guruku ustadz Haris saat sebuah majelis ilmu, kurang lebih seperti ini :
Pesan yang pertama,
"Sholat jangan dibedain waktu banyak orang sama waktu sendiri, jangan waktu banyak orang sholatnya lama, orang liatnya khusyuk banget, giliran lagi sendiri sholatnya sebentar doang . Jangan beda, Sholat tuh kalo lagi sendiri kaya gitu lagi banyak orang kaya gitu juga . Sholatnya juga harus tepat waktu".
_________________________________________________________________________________________
Maksudnya, sholat kita itu cuma ditujukan buat Allah, bukan buat diliat sama orang lain, kalo begitu namanya riya', hati-hati sama perbuatan riya' karena itu merupakan syirik kecil, seperti yang disabdakan Nabi Muhammad SAW : "Takutlah kalian terhadap syirik asghar." Shahabat bertanya: "Apakah itu syirik asghar?" Rasulullah SAW menjawab: "Riya'. Allah Ta'ala akan berfirman pada hari di mana setiap hamba akan mendapatkan balasan amal perbuatan mereka masing-masing: 'Pergilah kalian kepada orang-orang, di mana kalian telah beramal karena mereka di dunia, kemudian lihatlah apakah kalian akan menemukan imbalan di sisi orang-orang itu.'" (HR. Ahmad, Ibnu Abid Dun-ya, dan al-Baihaqi),
Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karamallahu Wajhah berkata:
Orang yang riya' itu memiliki tiga tanda:
- Malas ketika beramal sendirian,
- Semangat ketika beramal di tengah-tengah masyarakat,
- Menambah atau mengurangi amalnya ketika dipuji atau dicela."
Pesan yang kedua,
"Buat yang (khususnya) pada kuliah, jangan cuma baca buku-buku kuliahnya, itu kan bersifat keduniawian, baca juga buku-buku agama, apa yang disuka misalnya? sejarah kebudayaan islam atau fiqih atau bahasa arab, baca aja, jangan dilupain ilmu-ilmu agama, jgn lupa juga baca al qur'an".
_________________________________________________________________________________________
Maksudnya, Ilmu pengetahuan yg bersifat keduniawian emang penting tapi jangan lupain yang lebih penting dari itu, ilmu-ilmu agama banyak yang belum dipelajarin, ada SKI/Sejarah Kebudayaan Islam, ada ilmu fiqih dan masih banyak yang lainnya, Dalam sebuah Hadits, Rasulullah SAW menjelaskan sebuah perumpamaan jika kita mencelupkan jari kita ke laut lalu mengangkatnya lagi, maka air yang ada di jari kita itu ibarat ilmu yang kita miliki sedangkan air yang di laut tsb ilmu-ilmu yang belum kita ketahui .
Firman Allah SWT :
وَلَوْ أَنَّمَا فِي الْأَرْضِ مِنْ شَجَرَةٍ أَقْلَامٌ وَالْبَحْرُ يَمُدُّهُ مِنْ بَعْدِهِ سَبْعَةُ أَبْحُرٍ مَا نَفِدَتْ كَلِمَاتُ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
Dan sekiranya segala pohon yang ada di bumi menjadi pena dan segala lautan, dengan dibantu kepadanya tujuh lautan lagi sesudah itu, nescaya tidak akan habis Kalimah-kalimah Allah itu ditulis. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana. (luqman:27)
قُلْ لَوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَنْ تَنْفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا
Katakanlah: Kalaulah semua jenis lautan menjadi tinta untuk menulis Kalimah-kalimah Tuhanku, sudah tentu akan habis kering lautan itu sebelum habis Kalimah-kalimah Tuhanku, walaupun Kami tambahi lagi dengan lautan yang sebanding dengannya, sebagai bantuan. (alKahfi:109)
Tambahan dari dosen Bahasa Arab di kampusku, “Al-ilmu fi al-Shudur Laa fi al-Suthur”. (ilmu itu di dada bukan di tulisan) .
Semoga bermanfaat, maaf jika terdapat kesalahan :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar