.Bismillah

.Bismillah

Minggu, 14 September 2014

Jika Allah Cinta Kepada Hamba-Nya

Oleh : Al Habib Umar Bin Hafidz

Segala puji bagi Allah yang mana kita telah melihat kehendak baik–Nya kepada kita, dengan sampainya seruan seruan iman dan islam, dan dengan memenuhi panggilan Ar Rahman yang di tujukan kepada hati, hingga kita dapat berkumpul dan segera memenuhi panggilan-Nya, menghadap, menghadirkan hati, berdzikir, berdoa meminta dan memohon serta menjalin hubungan dengan-Nya.
Maka bagi Allah segala pujian dan syukur. Ya Allah!!!! Berilah kesempurnaan pada kami nikmat–nikmat-Mu.
Dan kesempurnaan nikmat, adalah bertambah kuatnya keyaqinan dan keimanan, dan bertambah kuat ikatan dengan Allah Yang Maha Penyayang dan dengan kekasih-Nya Nabi Muhammad pemimpin alam semesta shallallahu alaihi wa sallam, hingga kita dapat berkumpul dalam golongan Nabi Muhammad di tempat yang tertinggi.
Sesungguhnya Al Jabbar subhanahu wa ta’ala setiap saat mempunyai kehendak terhadap hamba-Nya baik jin maupun manusia untuk mengangkat derajat hamba-Nya yang Dia kehendaki atau menjatuhkan yang Dia kehendaki, mendekatkan yang Dia kehendaki atau menjauhkan yang Dia kehendaki, mencintai yang Dia kehendaki dan memurkai yang Dia kehendaki. Sehingga tidaklah berlalu siang dan malam kecuali Allah memperlihatkan kepada seluruh penduduk langit tanda kasih sayang dan kecintaan-Nya, dan memperlihatkan tanda kemurkaan-Nya kepada hamba yang dimurkai-Nya, wal’iyadzubillah.
Maka Allah memanggil sayiduna Jibril, Ya Jibril!!! Aku cinta kepada hamba-Ku fulan, maka cintailah dia. Wahai Jibril !!! Sesungguhnya Aku cinta kepada fulan,maka betapa beruntungnya si fulan ini, dan betapa agung derajat si fulan ini. Tatkala Allah Sang Maha Pengasih mengumumkan pengumuman-Nya, Ya Jibril !!! Sesungguhnya aku cinta kepada fulan, maka cintailah dia. Jibril mendekatkan diri kepada Allah dengan kecintaan kepada si fulan tersebut. Sedangkan ia hanya manusia biasa yang berjalan di muka bumi. Renungkanlah Malaikat Jibril mendekatkan diri kepada Allah dengan kecintaannya kepada seorang hamba. Bentuknya hanya daging dan darah tetapi hakikatnya adalah anugrah dan kebesaran Allah.
Maka Jibril mencintainya kemudian Jibril diperintahkan untuk memanggil penduduk langit, Wahai penduduk langit!!! Sesungguhnya Allah telah mencintai hamba-Nya fulan bin fulan maka cintailah dia. Maka penduduk langit pun mencintainya, dan jadilah hamba tersebut orang yang di cintai di muka bumi.
Kemudian Allah memanggil Jibril, Ya Jibril !!! Sesungguhnya Aku murka pada fulan, maka murkailah dia. Maka Jibril mendekatkan diri kepada Allah dengan memurkai, membenci, dan memusuhi si fulan tersebut. Kemudian Jibril di perintahkan untuk memanggil penduduk langit, Wahai penduduk langit!!! Sesungguhnya Allah telah murka kepada fulan bin fulan, maka murkailah dia. Kita berlindung kepada Allah dari kemurkaan-Nya. Dan kita mohon kepada Allah semoga Allah mempertemukan kita dengan golongan yang di cintai-Nya dan golongan muqorrobin.
Sesungguhnya Allah paling pemurah di antara yang pemurah, dan paling penyayang di antara yang penyayang. Wahai Yang Paling Pemurah di antara yang pemurah, dan Wahai Yang Penyayang diantara yang penyayang!!! Sayangilah kami dalam kelemahan kami dan ketidak mampuan kami. Pertemukan kami dengan orang-orang yang Engkau cintai, dan ridhoilah kami, dan janganlah Engkau pisahkan antara kami dengan mereka, Wahai Yang Paling Pemurah di antara yang pemurah dengan berkat Rahmat-Mu Wahai Yang Maha Penyayang.
Alangkah mulianya hamba yang dicintai Allah yang siang dan malamnya selalu sungguh-sungguh dalam mendekat kepada Allah, dan Allah-pun ridho kepadanya. Senantiasa meneliti anggota badannya, meneliti hatinya, meneliti pandangannya, meneliti tujuan-tujuannya, meneliti tingkah lakunya, meneliti apa-apa yang ada di hatinya dari cahaya iman dan cahaya yaqin, dan dia meneliti keridhoan Allah pada dirinya dan senantiasa takut dari kemurkaan-kemurkaan-Nya, takut dan waspada akan jauh dari-Nya, dan waspada akan penyebab terhalang dari keridhoan-Nya.
Maka dia senantiasa dalam koreksi diri, dalam kewaspadaan dan penuh perhatian terhadap Allah subhanahu wa ta’ala sepanjang waktunya. Al Haq subhanahu wa ta’ala menolongnya dengan penuh kasih, memberinya, mendekatkannya, meninggikan derajatnya, membersihkan hatinya dan memilihnya. Mereka adalah orang-orang yang beruntung. Semoga Allah menjadikan kita golongan orang-orang yang beruntung, dan memberikan kepada kita anugrah-anugrah-Nya dan memperkuat hubungan dan ikatan kita dengan-Nya dan dengan utusan-Nya (Nabi Muhammad).


SUMBER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar